DIDIEK DAIM MACHYUDIN, Ungaran
SITI Zamlina, guru SMP Negeri I Bawen, Kabupaten Semarang, tempat Lutfiana Ulfa bersekolah, tak bisa melupakan wajah muridnya itu ketika berpamitan kepada dirinya, 9 Agustus lalu.
''Saat itu Ulfa menangis karena hendak meninggalkan sekolah
BACA JUGA: Perkawinan Syeh Puji-Ulfa yang Sarat Kontroversi
Dia (Ulfa) mengaku akan dipondokkan orang tuanya ke kawasan Bedono,'' kata Siti Zamlina kepada Jawa Pos di sekolahnya, Sabtu (25/10).Wanita yang juga wali kelas Ulfa di kelas II (8 C) tersebut tak menyangka Ulfa tiba-tiba keluar dari sekolah dengan alasan hendak pindah ke pondok pesantren
BACA JUGA: Martunis Masih Aktif Kontak Surat dengan Cristiano Ronaldo
Bahkan, surat izin sakitnya dibuat ayahnya, Suroso.Ada apa di balik itu semua? Siti mempertanyakan, kalau sekadar hendak belajar agama ke Bedono (tempat pondok Syeh Puji) yang hanya berjarak sekitar 25 kilometer dari tempat tinggal, mengapa harus keluar dari sekolah? Tahu muridnya gundah, Siti bertanya tentang kesiapan mental dan kesediaan Ulfa
BACA JUGA: Mengantar J-Rocks Masuk Dapur Rekaman Abbey Road Studio, London
Tapi, dia menangis,'' ungkapnya.Siti bisa melihat Ulfa saat itu cukup berat berpisah dari guru-guru serta sahabatnya di sekolah''Saat itu, saya juga bertanya apakah kamu sudah tahu kondisi pondok yang dituju, Ulfa menjawab, 'Sudah Bu, saya sudah ke sana bersama Bude saya','' ujarnya.
Menurut Siti, teka-teki di balik pengunduran diri Ulfa dari sekolah baru terjawab saat mendengar muridnya ternyata dinikahi Syeh Puji, pengusaha yang juga pendiri Pondok Pesantren Miftahul Jannah di BedonoBahkan, saat berpamitan itu hanya berselang sehari setelah Ulfa menikah''Yang saya sesalkan, kenapa kok dinikahkan semuda itu? Itu kan masih terlalu kecil,'' tegasnyaGuru berkacamata minus tersebut mengaku, prestasi Ulfa di sekolah terbilang di atas rata-rata teman sebayanya.
Terutama pelajaran agamaMeski pemalu, gadis asal Desa Randu Gunting, Kecamatan Bergas, itu disenangi kawan-kawannya''Pendiam tapi punya banyak teman,'' katanya.
Seperti gurunya, dua sahabat Ulfa di sekolah, Dewi Septiana dan Diva, kepada Jawa Pos mengaku kehilangan setelah sahabatnya itu mundur dari sekolahSebab, sebelumnya mereka bertiga ke mana-mana selalu bersamaTerutama Diva yang selama ini menjadi teman sebangku Ulfa di kelas 8 C.
Dewi menyatakan, hampir tiap semesteran Ulfa selalu menempati peringkat atasSetidaknya tiga besarDia mengenal Ulfa sejak kelas satu SDSebab, seperti Ulfa, dirinyaa sama-sama alumnus SD Randu Gunting, Kecamatan BergasKarena itu, dia tahu benar tentang Ulfa''Di pelajaran agama, dia itu hebat,'' ujarnya.
Seperti saat bertemu wali kelasnya, ketika bertemu dengan Dewi dan Diva itu Ulfa menangis karena harus meninggalkan sekolahSewaktu didesak mengapa keluar dari sekolah, Ulfa mengatakan dirinya akan dipondokkan oleh orang tuanya
"Saya sudah curiga karena beberapa hari sebelumnya dia absen dengan alasan sakitPadahal, kondisi fisik Ulfa sehari-hari segar dan sumringah," tutur Dewi.
Meski bukan sebagai pelapor, kecurigaan dan keprihatinan guru dan teman-teman sekolah Ulfa ditanggapi polisiSuroso, 35, ayah Ulfa, kemarin diperiksa di Polres Semarang.
Bersama Suroso, diperiksa Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bawen Retno Kuncarani, staf Kantor Kecamatan Jambu Djoko S., dan Kepala Desa Randu Gunting SustiartoKehadiran mereka di kantor polisi terkait dengan kasus pernikahan Syeh Puji dengan Ulfa.
Suroso diperiksa karena sebagai orang tua telah memberikan izin dan mengikhlaskan anaknya yang belum cukup umur (sesuai dengan Undang Undang Perkawinan)Retno Kuncarani dimintai keterangan menyangkut surat izin pindah yang diajukan oleh keluarga Ulfa dari SMP Negeri I Bawen ke Ponpes Miftahul Jannah.
Pemeriksaan Kepala Desa Randu Gunting Sustiarto dan staf Kecamatan Jambu Joko Sberkaitan dengan pengajuan surat permohonan nikah serta pengurusannyaEmpat orang itu diperiksa sejak pukul 10.00 hingga menjelang sore hari.
Kasatserse AKP Marsudi Raharjo yang mewakili Kapolres Semarang AKBP Hafidz Yuhas mengatakan, pemeriksaan terhadap mereka -yang untuk sementara masih ditetapkan sebagai saksi- dilakukan untuk penyelidikan dan pengumpulkan data.
Jika memang nanti terbukti, kata Hafidz, Syeh Puji bisa terjerat pasal 81 ayat 28 KUHP tentang perlindungan anakPasal lain yang juga disiapkan adalah pasal 285 Jo 59 tentang memperkerjakan anak
"Kami bisa menangkap dan memborgolnya (Syeh Puji), tapi itu kan nanti setelah ada bukti-bukti yang kuat,'' tambahnya
Hanya berselang sehari sebelum Polres Semarang bergerak, Syeh Puji menelepon ke Jawa PosDia memberi tahu bahwa dia bersama dua istrinya, Hj Umi Hanni dan Lutfiana Ulfa; seorang penasihat spiritual, serta seorang staf perusahaannya baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta
"Pak Didik, saya ini baru menjejakkan kaki di CengkarengNanti siang saya sudah berada di Singapura,'' ujarnya
Ditanya ada keperluan apa di Jakarta dan Singapura? Pengusaha sukses yang bergerak di bidang kerajinan kuningan dan kaligrafi itu menjawab untuk kepentingan bisnis"Silakan meramaikan masalah saya (pernikahan dengan gadis di bawah umur Ulfa, Red)Saya tidak ada, silakan saja datang ke rumah,'' katanya sambil terkekeh(el)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengantar J-Rocks Masuk Dapur Rekaman Abbey Road Studio, London (1)
Redaktur : Tim Redaksi