jpnn.com, JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tahun ini menargetkan penjualan meningkat 25 persen menjadi Rp 6,3 triliun, dari sebelumnya Rp 5 triliun pada 2016.
"Penjualan sektor argo, baik industri tebu maupun perkebunan lainnya ditargetkan meningkat 23 persen menjadi Rp 2,2 triliun dari Rp 1,8 triliun tahun lalu," ujar Direktur Utama RNI Didik Prasetyo di kantornya, Selasa (14/3).
BACA JUGA: 2016, RNI Bukukan Laba Rp 247 miliar
Sementara penjualan dari sektor non agro industri ditargetkan sebesar Rp 4,1 triliun atau naik 26 persen dari Rp 3,3 triliun pada 2016.
Didik menambahkan, dalam menghadapi isu-isu strategis 2017, RNI akan mempertajam perannya sebagai investment holding melalui peningkatan daya saing anak perusahaan melalui sinergi antar anak perusahaan.
BACA JUGA: Pabrik-pabrik Gula Milik BUMN Bakal Ditata Ulang
Salah satunya dengan mendorong sinergi melalui Integrated Supply Chain (ISC). Di samping optimalisasi bisnis inti dan aset, RNI juga akan melakukan pengembangan bisnis berbasis kompetensi inti.
Untuk modal belanja, RNI menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,6 triliun pada 2017 atau meningkat 159 persen dibanding 2016.
BACA JUGA: Gandeng Berdikari, RNI Kembangkan Peternakan Unggas
"Belanja modal tersebut akan digunakan untuk pengembangan lini bisnis agroindustri, baik di lapangan maupun luar lapangan dan industri farmasi," kata Didik.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TOP, RNI Siap Adopsi Teknologi Kanker
Redaktur & Reporter : Yessy