Taj Mahal di Mumbai yang Mahal Itu

Belakangi Laut karena Benci Penjajah Eropa

Jumat, 28 November 2008 – 08:15 WIB
Foto : AFP

Hotel Taj Mahal menjadi hotel jujukan para selebriti dan tokoh dunia jika berkunjung ke Mumbai, IndiaChairman Jawa Pos Group DAHLAN ISKAN punya kenangan khusus tentang hotel yang kemarin menjadi salah satu korban serangan teroris itu.
   
MESKI waktu ke Mumbai bulan lalu saya menginap di Hotel Sheraton, saya memerlukan jalan-jalan ke Hotel Taj Mahal yang kemarin diserang teroris itu

BACA JUGA: Putar-Putar di Ibu Kota Amerika Serikat dengan Menunggang Segway (2-Habis)

Ini karena nama hotel itu begitu terkenal
Tokoh-tokoh seperti Elvis Presley, Mick Jagger, Pangeran Charles, dan puluhan raja dan pangeran dari Eropa memilih hotel ini untuk tinggal.

Saya pun naik taksi dari Sheraton ke Taj Mahal

BACA JUGA: Putar-Putar di Ibu Kota Amerika dengan Menunggang Segway (1)

Masuk ke lobi dan melihat-lihat lukisan yang menghiasi lobi
Juga melihat bagian belakangnya, yang dulu adalah wajah depan hotel itu

BACA JUGA: Kisah Dua Korban Aksi Kekerasan John Key Cs

Tidak lupa saya buang air kecil di situ: saya hanya ingin meninggalkan sesuatu di situ.

Hotel ini tergolong hotel butik, yang mestinya tidak perlu pakai bintangAda yang bilang hotel ini bintang enam atau bintang tujuhTapi, karena penamaan seperti itu tidak ada, tetap saja disebut hotel bintang limaApalagi, di sebelah hotel ini, sekarang sudah berdiri satu tower yang lebih baru, dengan selera modernJadilah Taj Mahal sebuah hotel dengan dua wajah: wajah butik di kiri dan wajah modern di sisi kanan.

Maka tarif hotel ini sekitar Rp 10 juta per malamTapi, jangan kagetSemua hotel di India tarifnya mahalHotel yang saya tempati saja Rp 4 juta per malamIni tidak hanya di kota besar seperti Mumbai (d/h Bombay), tapi juga di kota kecil seperti Bangalore atau Chennai.

Hotel Taj Mahal dimiliki konglomerat dari Grup TataYakni, salah satu grup terbesar di IndiaDia membangun hotel tersebut pada 1903 dengan alasan ”sakit hati”Yakni setelah pendiri Tata, Jahsetji Tata, ditolak ketika ingin menginap di Hotel Watson”s yang berada di kawasan Kala Ghoda, MumbaiAlasannya: Hotel Watson”s khusus untuk orang kulit putihSebagai orang terkaya di India, Tata tersinggungLalu dia bangun sebuah hotel yang lebih mewah dari Watson’sBahkan, pada 1970-an hotel yang di sebelahnya dia beli untuk dibongkarLalu didirikan satu tower sehingga Hotel Taj Mahal terdiri atas dua bangunan.

Waktu perang dunia pertama, hotel ini diabdikan untuk rumah sakit daruratSakit hati Tata bukan hanya diwujudkan dengan cara membangun hotel yang lebih mewah, tapi juga diwujudkan dalam desain yang ekstremSebagai hotel yang terletak di pinggir pantai Laut Arab, seharusnya tamu-tamu masuk dari arah pantaiToh, ada jalan raya di sepanjang pantai ituTapi, Tata tidak melakukan ituDia justru membuat hotel tersebut membelakangi lautIni sebagai simbul nasionalisme Tata: tidak mau melihat bangsa Barat yang menjajah India yang disimbolkan datang dari arah laut.

Namun, wajah depan itu kini sudah berubahWaktu saya ke hotel itu, saya masuk dari arah lautSaya perlukan sebentar berdiri di depan hotel untuk memandang Laut Arabia dan melihat bagian Kota Mumbai yang menjorok di tanjung di seberang sana.

Bagi Grup Tata, ini musibah kedua tahun iniTiga bulan lalu, pabrik mobilnya di wilayah timur laut diprotes rakyat setempatItulah pabrik mobilnya terbaru yang direncanakan menguasai India dan AsiaYakni, mobil murah, sedan, dengan harga hanya sekitar Rp 40 juta per buah.

Pabrik itu akan memproduksi satu juta mobil per tahunBangunan sudah jadiPeralatan sudah mulai dipasangTapi, seorang calon anggota DPRD dari partai komunis lagi kampanyeDia berhasil menghasut rakyat untuk menentang kehadiran pabrik ituPemda sangat gusar dengan gerakan itu, karena pada dasarnya pemda setempatlah yang merayu Tata untuk mau berinvestasi di daerah itu.

Tata marah dan ngambekDia hentikan pabrik ituDia akan pindahkan, entah ke mana lagiYang jelas, rencana produksi mobil murah tersebut jadi tertundaSudah banyak yang merayu Tata untuk jangan mudah ngambek, tapi Tata sudah sampai pada putusan final: batalkan proyek tersebut(*)
        

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saiful-Fitri, Pasutri Anggota Pasukan PBB di Lebanon


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler