QUITO - Ekuador benar-benar tak senang dengan bentuk interveni pihak luarDalam waktu seminggu, sudah dua diplomat Amerika diusir, karena dianggap terlalu mencampuri urusan dalam negeri negara Amerika Latin tersebut
BACA JUGA: Pengadilan Irak Tunda Persidangan atas Si Pelempar Sepatu
Kemarin (19/2) Menteri Luar Negeri Ekuador Fander Falconi meminta Mark Sulivan, seorang diplomat AS, untuk meninggalkan negaranya dalam waktu dua hari.Dua delegasi AS tersebut datang ke Ekuador dalam rangka kerjasama pemberantasan narkotika dengan polisi setempat
BACA JUGA: Parlemen Israel Pilih Netanyahu jadi PM
Sebelum Mark, Presiden Ekuador Rafael Correa juga mengusir seorang delegasi AS Armando Astroga atas tuduhan yang samaDia menyebut Astroga “kurang ajar dan dan bodoh" karena berusaha mendikte seorang komandan polisi dari unit anti penyelundupan untuk mengembalikan bantuan AS sebesar USD 340.000
BACA JUGA: Hillary Kunjungi Korsel, Korut Siapkan Perang
’’Dan sekarang Mr Sulivan ingin melakukan hal yang samaOrang itu juga ikut mengatur logistik polisi dalam program kerjasama ini,’’ ujar presiden.Sebuah sumber resmi di AS, seperti dikutip AFP, mengatakan di masa depan, akan mengirim diplomat veteran untuk urusan program bantuan"Kami kecewa dengan keputusan pemerintah EkuadorTapi kami juga tidak menerima masukan yang salah dari staf kedubes kita,’’ kata Juru Bicara Gordon Duguid.
Washington mengabaikan keputusan pemerintah Ekuador dan menganggap pengusiran itu tidak pada tempatnya."Meski menganggap tindakan pemerintah Ekuador tidak pada tempatnya, kami akan melanjutkan program kerjasama untuk memerangi peredaran narkotik," tambahnya.
BBC melaporkan Presiden Ekuador Rafael Correa sedang intensif melakukan kampanye untuk pemilu presiden April 2009Saat ini Correa sangat populer di depan masyarakat Ekuador karena sangat anti dengan Amerika.(cak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Badawi Tuding Oposisi Hina Kerajaan
Redaktur : Tim Redaksi