jpnn.com - JAKARTA - Buku berjudul Sejumlah Tanya Melawan Lupa yang ditulis Mukhamad Misbakhun bikin heboh. Banyak pihak yang merasa kebakaran jenggot dengan buku terkait Kasus Century tersebut.
Di antara mereka yang memperdebatkan buku ini adalah para loyalis Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mereka mengecam dan menuding penulisnya.
BACA JUGA: Saya juga Mau sama Cornelia Agatha, Pas, Duren dan Jamu
Ada yang menilai Misbakhun sedang stres berat karena program dana aspirasi tidak disetujui pemerintah. Ada juga menuding apa yang diungkap Misbakhun dalam bukunya hanya mengira-ngira.
Hal ini disayangkan pakar hukum tata negara dari Universitas Parahyangan, Bandung, Asep Warlan Yusuf.
BACA JUGA: Anggota DPR Cantik Ini Nilai RAPBN 2016 Tidak Prorakyat
"Tidak elok seperti itu. Bahaya kalau menyikapi sebuah buku dengan cara seperti itu. Kalau memang apa yang ditulis Pak Misbakhun soal kasus Century tidak benar, mudah saja, tinggal di-counter dengan data yang lebih kuat. Kan publik juga sudah pandai sehingga nanti bisa membedakan," ujar Asep, Jumat (21/8).
BACA JUGA: Inilah Alasan Menteri Marwan sebut Transmigran Bukan Masyarakat Pinggiran
Mukhamad Misbakhun. Foto: Ricardo/JPNN.com
Menurut Asep, Misbakhun berani menulis buku seperti itu tentu dengan pertaruhan kredibilitas karena posisinya sebagai anggota DPR.
"Artinya, secara logika tidak mungkin juga seorang anggota DPR gegabah menulis buku jika datanya tidak akurat dan valid. Ini pertaruhannya kredibilitas yang nulis," ujarnya.
Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya para pendukung SBY agar dalam menyikapi sebuah buku dengan cara yang ilmiah juga.
"Jika para pendukung SBY membuat buku tandingan sebagai bantahan atas buku yang ditulis Misbakhun, maka buku itu tak saja akan menjadi data pembanding bagi publik dalam melihat kasus Bank Century, tetapi juga bisa menjadi informasi penting bagi penegak hukum untuk menuntaskan kasus Century," ujarnya. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awasi Dana dari Pusat ke Daerah, Pemerintah Bentuk Tim Khusus
Redaktur : Tim Redaksi