Takut Dicurangi, Gerindra Kerahkan 300 Pengacara

Selasa, 14 Maret 2017 – 07:39 WIB
Wakil Ketua Tim Pemengan Anies-Sandi, M Taufik (tengah), berbincang dengan Anggota Bawaslu DKI Muhammad Jufri, di sela-sela rapat pleno rekapitulasi hasil Pilkada DKI di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (26/2). Foto: Ken Girsang/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Mengantisipasi kecurangan jadi fokus utama Partai Gerindra jelang pemungutan suara Pilkada DKI 2017 putaran kedua. Partai berlambang kepala garuda itu tampaknya yakin betul, pasangan calon yang mereka Anies Baswedan-Sandiaga Uno bakal dikerjai perolehan suaranya.

Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik mengatakan, pihaknya melakukan pengawasan sejak tahap penyusunan data pemilih untuk putaran kedua. Pengawasan dilakukan oleh tim yang terdiri dari kader Gerindra dan pengacara.

BACA JUGA: Duh! 79 Spanduk Larangan Menyalati Ditemukan di Jaksel

"Total ada 300 pengacara yang kita kerahkan untuk pengawal pendataan pemilih untuk putaran kedua. Karena kami tidak ingin ada mobilisasi massa pada hari H lewat penggunaan suket," ujar M Taufik, Senin (13/3).

Menurut dia, temuan pada putaran pertama adanya sejumlah suket yang dianggap bodong harus menjadi perhatian bagi dukcapil dan pihak kelurahan.

BACA JUGA: Djarot Diuntungkan Pengusiran di Masjid At-Tin

Karenanya, wakil ketua DPRD DKI itu pun mengimbau agar Dukcapil dan lurah-lurah se-DKI bersikap netral menghadapi pilkada putaran kedua ini.

"Kita harapkan putaran kedua ini tidak ada kecurangan, dan PNS pun kita minta untuk bersikap netral," jelas dia.

BACA JUGA: Biaya Terbatas, Anies Tak Mampu Sewa Buzzer

M Taufik juga menjabarkan, jika pada putaran pertama banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan pada putaran pertama menjadi evaluasi bagi timses. Dengan begitu, pada putaran kedua mendatang Gerindra akan melakukan pembenahan-pembenahan menjelang putaran kedua.

Seperti diketahui, persoalan daftar pemilih untuk putaran kedua adalah pekerjaan rumah yang tengah diselesaikan oleh KPU DKI Jakarta saat ini. Sejumlah data telah masuk untuk direkapitulasi.

"Data yang masuk ke kami besar. Mulai dari angka yang sudah kita rekapitulasi 237 ribu nama yang diverifikasi tidak terdaftar dalam DPT untuk putaran pertama. Kemudian ada pemilih pemula jumlahnya yang sudah ada 21 ribuan," ujar Ketua Pokja Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih KPU DKI Jakarta Moch Sidik Sabri. (wok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lulung: Saya Sudah Lama Minta Dipecat Djan Faridz


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler