jpnn.com - JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menerbitkan radiogram yang dikirimkan seluruh gubenrur Isinya, meminta agar dapat mengantisipasi aksi-aksi kerusuhan pascapemungutan suara pilkada. Tjahjo mengingatkan, kerusuhan yang terjadi di kompleks kantor Gubernur Kalimantan Utara, Sabtu (19/12), jangan sampai terulang di daerah lain.
Menurut Tjahjo, radiogram tersebut bersifat segera, untuk menjadi perhatian serius para kepala daerah se-Indonesia. Jajaran Pemda diminta meningkatkan kembali deteksi dini.
BACA JUGA: DPD: 15 tahun Terakhir, Kesenjangan Ekonomi Makin Tinggi
"Perlu antisipasi dan deteksi dini secara seksama agar kejadian seperti di Provinsi Kaltara dan beberapa kabupaten/kota dapat diatasi dan diprediksi awal," kata Tjahjo, Senin (21/12).
Menurut dia, masa-masa perhitungan dan penetapan pemenang hasil pemungutan suara pilkada sangat rawan. Belum lagi saat mendekati waktu pengajuan permohonan dan putusan sidang Mahkamah Konstitusi (MK). Karena itu ia meminta para gubernur terus berkordinasi dengan forum komunikasi pimpinan daerah untuk mencermati perkembangan dinamika masyarakat setempat.
BACA JUGA: Pilkada Kaltara Kisruh, Komitmen Paslon Dipertanyakan
Bukan hanya dengan jajaran pemerintah, dan TNI/Polri, namun bangun komunikasi bersama tokoh masyarakat, agama, adat, beserta timses pasangan calon dan sejumlah elemen masyarakat. Selain itu, pemetaan lokasi vital juga perlu dilakukan untuk memperketat penjagaan serta pengawasan.
"Emosi elit dan masyaraka cukup tinggi, perlu kewaspadaan penuh. Jangan sampai pilkada yang berjalan lancar tanpa konflik akhirnya menimbulkan hal yang tidak diinginkan karena kita lengah deteksi dini," ujar Tjahjo.
BACA JUGA: Wah, Pilgub Kalteng Bakal Mundur Sampai 2016
Ia menambahkan, bila perlu setiap daerah menetapkan siaga satu selama proses perhitungan suara, penetapan calon, hingga masuk ke permohonan gugatan dan putusan MK. Tindakan anarkis di Kaltara kemarin ia nilai telah mencederai demokrasi di Indonesia.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Incumbent Tumbang di Papua, Sampai Ada yang Mau ke MK
Redaktur : Tim Redaksi