Target Pemerintah, 2023 Tidak Ada Lagi Guru Honorer

Kamis, 28 Februari 2019 – 14:09 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendy. Foto: Humas Kemendikbud

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) saat ini fokus melakukan peningkatan kompetensi pada proses pembelajaran guru.

Menurut Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Supriano, mulai tahun ini di balik menjadi 70 persenuntuk proses pembelajaran dan 30 persen pada konten.

BACA JUGA: Doni Gianto Honorer: Gaji Kuli Lebih Besar Daripada Guru

Supriano juga menekankan bahwa kunci proses pembelajaran yang baik dan benar di sektor pendidikan adalah guru. Itu sebabnya, pemerintah saat ini memperketat seleksi penerimaan guru. Selain itu untuk memperbaiki model pelatihan dan pembelajaran bagi guru ke depannya akan diberlakukan sistem zonasi.

Sistem zonasi ini dilakukan untuk pendistribusian dan peningkatan proses belajar melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

BACA JUGA: 93 Honorer K2 Tuntut Terbitkan NIP CPNS, Ada yang Menangis

BACA JUGA: Informasi Penting seputar UNBK 2019

"Dengan upaya ini diharapkan tidak ada lagi penumpukan guru di beberapa sekolah tertentu, sementara di sekolah lain kekurangan guru," kata Dirjen Ono, sapaan karib Supriano, Kamis (28/2).

BACA JUGA: Perlu Perhatian Khusus Bagi Guru Honorer Berusia Di Atas 50 Tahun

Dalam berbagai kesempatan Mendikbud Muhadjir Effendy juga menjelaskan pemerintah serius untuk menyelesaikan permasalahan guru, dan khususnya honorer.

Target pemerintah adalah di tahun 2023, tidak ada lagi guru honorer. Untuk mengatasi kekurangan guru, pada 2018 dan tahun ini pemerintah melakukan seleksi penerimaan guru.

"Saya akan membenahi masalah guru ini. Tahun lalu, kami merekrut 117 ribu guru melalui jalur PNS. Tahun ini sudah mulai dibuka pendaftaran PPPK, yaitu pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, yaitu sebanyak 155 ribu guru," tandasnya. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata Guru Honorer Berusia 51 tahun Ke Atas Masih Banyak Lho


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler