Target Pertumbuhan Ekonomi Versi Jokowi Sulit Tercapai

Selasa, 29 Agustus 2017 – 06:28 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri Sidang Tahunan MPR Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JOGJA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2019 bisa mendekati enam persen.

Padahal, Presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan ekonomi domestik mampu menyentuh tujuh persen pada 2019.

BACA JUGA: BI Segera Terbitkan Peraturan Fintech

Target Jokowi sulit tercapai karena pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diprediksi hanya berkisar 5,2 persen.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi pada 2018 diprediksi di kisaran 5,4 persen.

BACA JUGA: Budi Karya Dinilai Berjuang Keras Bersihkan Korupsi di Kemenhub

Angka pertumbuhan proyeksi BI itu merupakan dampak dari pembangunan proyek infrastruktur besar-besaran yang digalakkan Jokowi sejak awal pemerintahannya.

”Range tertinggi sampai enam persen untuk 2019, 2020, dan 2021. Batas atasnya 5,6–6,0 persen,” jelas Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo di Hotel Tentrem, Jogjakarta, kemarin (28/8).

BACA JUGA: DPR Minta Jokowi Tambah Penerima Kartu Indonesia Sehat

Menurut dia, pembangunan infrastruktur diproyeksikan mulai berdampak dua tahun setelah dibangun secara masif. Apalagi, anggaran infrastruktur terus meningkat.

”Infrastruktur (imbasnya baru terasa setelah, Red) dua tahunan. (Proyeksi angka pertumbuhan) Itu perhitungan BI, ya, jangan disamakan dengan pemerintah. Pemerintah bisa punya hitungan sendiri,” katanya.

Pada 2019, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi akan didorong investasi, khususnya untuk nonbangunan dan ekspor.

Pembangunan infrastruktur bakal menarik masuk penanam modal sehingga investasi nonbangunan mulai bergerak.

Dampaknya, produk manufaktur berkembang. Produk ekspornya akan berubah dari komoditas sumber daya alam menjadi produk manufaktur.

”Setelah itu, (2019) semoga (pertumbuhan ekonomi) Indonesia langsung menuju level enam persenan,” tuturnya.

Chief Economist SKHA Institute for Global Competitiveness (SIGC) Eric Alexander Sugandi menambahkan, proyek infrastruktur yang masif berdampak cukup besar pada 2019.

Bahkan, efek pembangunan infrastruktur tersebut bisa dirasakan pada tahun depan.

”Pengeluaran pemerintah lebih bersifat memfasilitasi pertumbuhan,” tambahnya. (ken/c16/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Hal Ini Jadi Fokus Pemerintah Pada Semester Kedua


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler