jpnn.com - jpnn.com - Iming-iming uang berlimpah menjadi modal muncikari saat merayu mahasiswi yang hendak dijadikan pekerja seks komersial (PSK).
Bunga (bukan nama sebenarnya) adalah salah satu mahasiswi yang pernah mendapat tawaran dari muncikari berinisial HN.
BACA JUGA: Menyingkap Modus Germo Incar Mahasiswi Jadi PSK
Dia mengaku diiming-imingi penghasilan jutaan rupiah jika mau bergabung dengan jaringan HN.
Pekerjaan itu dinilai lebih menjanjikan ketimbang lainnya. Dalam seminggu bisa menghasilkan sekitar Rp 5 juta.
BACA JUGA: Gadis di Bawah Umur Dijadikan PSK, Tarif Lumayan Mahal
”Katanya kelas mahasiswi dengan penampilan bagus, di atas Rp 1 juta,” ujarnya seperti dilansir Radar Sampit, Selasa (31/1).
HN, sambung Bunga, sudah memiliki pelanggan tetap.
BACA JUGA: Pijat Biasa Rp 150 Ribu, Plus-Plus Tambah Rp 350 Ribu
Dengan begitu, praktik prostitusi tersebut sulit diendus petugas.
”Dia juga bilang bahwa jaringan mereka itu tidak bisa tertangkap dalam operasi pekat, karena memang memiliki informan khusus bagian itu, sehingga mereka tetap aman sekalipun melayani pelanggan di hotel biasa,” kata Bunga.
Meski begitu, Bunga enggan menerima tawaran HN.
Dia pernah mencoba menjebak HN dan ingin bertemu secara langsung.
Namun, hal itu ternyata sulit diwujudkan.
Sebab, HN enggan bertemu jika Bunga belum menjadi anggota.
Akan tetapi, lanjutnya, HN agak sedikit terbuka terkait perekrutan wanita panggilan dan cara menjalani profesi tersebut.
Termasuk menyembunyikannya dari orang-orang dekat, terutama keluarga.
”Dia mengajari bagaimana agar menjadi gadis panggilan, tapi tidak ketahuan sekalipun tinggal bersama orang tua di bawah pengawasan ketat. Ya, contohnya memanfaatkan jam sekolah atau kuliah untuk melayani pelanggan. Sepertinya sasaran mereka orang yang masih kuliahan,” ujar Bunga. (ang/mir/ign)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pintu Diketuk Satpol PP, Terapis Buru-Buru Pakai Celana
Redaktur & Reporter : Ragil