Tas Anak Dilakban hingga Dipaku Demi Tempat Duduk di Kelas

Senin, 17 Juli 2017 – 15:09 WIB
Sekolah. Foto: JPG

jpnn.com, CIREBON - Sejumlah wali murid baru SDN 1 Dompyong Wetan, Kabupaten Cirebon berusaha agar anaknya mendapatkan tempat duduk yang strategis saat tahun pelajaran baru dimulai hari ini.

Nah, demi keyakinan itu, para wali murid berebut mem-booking bangku.

BACA JUGA: Duh, Proses Belajar Mengajar sudah Mulai, 500 Siswa Belum Tertampung

Mereka sebenarnya tak ingin berebut tempat duduk yang biasa terjadi pada hari pertama kegiatan belajar-mengajar (KBM).

"Kalau pertama masuk sekolah itu serbabaru. Buku baru, seragam baru, sepatu baru, dan yang jelas tempat duduk juga baru," jelas Inayah, orang tua Fawaz Isfahan Musyafa, kemarin.

BACA JUGA: Tenang, Masih Ada 800 Kursi di Sekolah Negeri

Fawaz yang kini duduk di kelas V memilih tempat duduk yang berbeda dengan saat di kelas IV.

Inayah berharap prestasi putra pertamanya itu bisa lebih baik di tempat duduk baru.

BACA JUGA: Kok Bisa, Sekolah Kekurangan 700 Siswa

"Alhamdulillah kemarin rangking I. Semoga di tempat duduk baru bisa mempertahankan ranking-nya," katanya.

Pihak sekolah sendiri sudah terbiasa dengan sikap orang tua siswa yang memilih sendiri tempat duduk anak-anaknya.

Salah satu guru SDN 1 Dompyong Wetan Arief Bahtiar menyatakan, tempat duduk dari kelas I hingga VI dua pekan lalu sudah di-booking orang tua siswa.

Para orang tua siswa, lanjut dia, membawa putra-putrinya ke sekolah sambil membawa tas untuk memilih tempat duduk sendiri.

Setelah anak menentukan sendiri tempat duduknya, tas yang dibawa ditaruh di meja.

Agar tempat duduk tersebut tidak disambar siswa lain, orang tua yang datang memaku tas di meja yang dipilih.

Bukan hanya itu, ada juga orang tua yang menuliskan nama anaknya pada kertas.

Lalu, kertas tersebut ditempelkan di meja yang dipilih.

"Banyak orang tua yang datang untuk booking tempat duduk. Bahkan, ada yang sebulan lalu sudah pesan tempat duduk," katanya.

Berdasar pantauan hingga tadi malam, masih ada orang tua yang datang di sekolah sambil membawa anaknya untuk mencari tempat duduk.
Seperti yang dilakukan Jaja, orang tua Dara yang duduk di kelas III.

"Teman-teman Dara melakukan hal yang sama, memilih tempat duduk di sekolah. Jadi, anak saya ini ikut-ikutan. Ya, mau nggak mau harus diturutin. Kalau nggak ya nangis," ungkapnya.

Selain SDN 1 Dompyong Wetan, beberapa sekolah menemui hal serupa. Hal itu dilakukan karena para orang tua berharap anak-anaknya rajin belajar di tempat pilihan sendiri.

Hari ini memang menjadi hari pertama anak didik kembali ke sekolah.

Bukan hanya anak yang antusias menyambut hari pertama masuk sekolah, sederet orang tua juga mengaku memiliki persiapan khusus untuk mendukung sang anak.

Salah satunya adalah yang dilakukan Itta, 30, warga Mundu, Kabupaten Cirebon.

Sebelumnya, anak pertamanya memasuki pendidikan PAUD. Pada tahun ini, sang anak masuk ke jenjang TK.

Pada awal tahun pelajaran baru ini, dia berusaha memberikan gambaran bahwa TK tidak jauh berbeda dengan PAUD.

Dia berupaya memberikan cerita positif agar sang anak merasa enjoy. Dia juga berusaha memberikan pemahaman bahwa di TK nanti sang anak tetap bisa bermain dan bertemu dengan teman-teman.

Pada hari pertama masuk sekolah, dia memantau sang anak.

"Kalau hari pertama biasanya nemenin karena pasti dia merasa asing. Tapi, sekadar memantau karena kebetulan anak saya lumayan berani," ucapnya. (mid/apr/c23/ami/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPDB Dipungli, Wali Kota Bakal Kumpulkan Orang Tua Siswa


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PPDB  

Terpopuler