Tawuran, Jari Tangan Pelajar Putus

Rabu, 05 Maret 2014 – 08:46 WIB

jpnn.com - PURWAKARTA - Rupanya SK BUpati Dedi Mulyadi tentang larangan tawuran dan penerimaan siswa baru tidak bikin jera. Aksi tawuran antar pelajar kembali terjadi di Kabupaten Purwakarta, Selasa (4/3) pagi di depan RM Citra Minang Cikopo Purwakarta.

Tiga orang pelajar asal SMK YPK menjadi korban pengeroyokan. Seorang di antaranya kehilangan jari tangan kena sabetan benda tajam.

BACA JUGA: Sekap Penjaga, Kantor Disdikpora Diobok-obok Perampok

Aksi tawuran pelajar tersebut tidak diketahui pihak kepolisian, baik itu Polsek maupun Polres Purwakarta.

Aditya Yoga Permana (17), siswa kelas VII SMK YPK mengalami luka berat di bagian kaki sebelah kanan. Adit langsung dilarikan ke RS Efarina Etaham. Sedangkan temannya, Piki Ahmad Taupik (17), siswa kelas VII SMK YPK juga mengalami luka parah.

BACA JUGA: Kuras Toko, Maling Gasak 1 Kg Emas

Bahkan remaja berusia 17 tahun ini jari tangannya putus akibat benda tajam. Ia harus dirujuk dari RS Efarina Etaham ke RS Hasan Sadikin Bandung.

Aksi tawuran terjadi di waktu dan TKP berbeda. Korban Piki, dikeroyok oleh kelompok pelajar tak dikenal pada Senin (3/3) malam. Begitu juga Adit, terlibat dalam tawuran di depan RM Citra Minang Cikopo pada Selasa (4/3) pukul 7.00 WIB pagi.

BACA JUGA: Marak, Beli Sapi Pakai Upal

Diduga, pelajar YPK diserang oleh sedikitnya 50 orang pelajar asal SMK Bintar, YKS serta SMA Bayur. Tawuran terjadi saat kelompok pelajar YPK tengah menaiki angkot. Namun, Adit yang naik angkot berdiri di bagian pintu, ditebas kakinya oleh cerulit pelajar Bintar, YKS dan Bayur.

“Adit lagi di angkot. Disabet pake cerulit. Sama temen, awalnya mau sekolah gak tahu mau dipukulin. Tiba-tiba datang pulugahan pelajar SMK Bintar, YKS serta SMA Bayur nyerang kita,” kata Adit saat ditemui Pasundan Ekpsres di RS Efarina Etaham, Selasa (4/3).

Diakui Adit, satu temannya yang lain juga ikut menjadi korban. Namun, karena luka tidak terlalu parah, korban langsung diperbolehkan pulang. “Tiga sekolah nyerang satu sekolah. Kita awalnya mau sekolah, bukan tawuran,” terang Adit.

Sementara Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Ahmad Faisal Pasaribu saat dihubungi Pasundan Ekspres (grup JPNN), mengaku belum mengetahui peristiwa tawuran pelajar tersebut. Meski dalam tawuran melibatkan 4 sekolah, pihak kepolisian belum menerima laporan.

“Kami belum menerima laporan adanya korban dan aksi tawuran pelajar. Terima kasih atas infonya,” jelas AKP Faisal.

Begitu juga dengan Kepala SMK YPK Zainurizal. Pihaknya belum bisa memberikan keterangan soal aksi tawuran yang melibatakan pelajarnya tersebut. Saat hendak dikonfirmasi lewat seluler,  Zainurizal tidak memberikan jawaban. (dik/din)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Samuel Diduga Empat Kali Setubuhi Anak Panti Asuhan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler