PERISTIWA tawuran antar warga yang kembali terjadi di ibu kota sudah sangat memprihatinkanTerakhir, tawuran terjadi akhir pekan lalu dan melibatkan Warga kecamatan Setiabudi dan kecamatan Menteng hingga jatuh korban mencapai ratusan orang
BACA JUGA: Ratusan PNS Jakpus Mangkir Apel
Untuk mencari solusi pemecahanya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto memanggil seluruh pimpinan pemerintah kota untuk secepatnya meredam gejolak ini agar tidak meluas
BACA JUGA: Komnas HAM Minta Polisi Periksa Bupati Bogor
Termasuk Walikota Jakarta Barat Burhanudin dan Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyanto dan Kepala Satpol Pamong Praja (PP) Effendi Anas yang turut hadir.Namun Prijanto tidak menjelaskan maksud dari pemanggilan tersebut kepada wartawan
BACA JUGA: Pekerja Kafe di Bogor Mengadu ke Komnas HAM
Ditemui usai pertemuan tersebut, Saefullah menjelaskan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya hingga kemarinTermasuk menindak pelaku tawuranNamun selalu saja pihak yang ditangkap tersebut harus dibebaskan kembali dalam waktu 1x24 jam, karena pihak kepolisian kekurangan barang bukti
Dengan demikian diperlukan kamera pengintai untuk melengkapi barang bukti yang ada”Tapi dengan adanya CCTV (kamera pengintai) bisa diproses lebih lanjut,” ungkapnya.
Penindakan hukum terhadap ini perlu dilakukan guna memberikan efek jera terhadap pelaku tawuranPemasangan kamera pengintai ini, menurutnya salah satu dari upaya yang sudah dilakukanSementara upaya persuasif dan pencegahan, seperti pembinaan terhadap kalangan anak muda.
Untuk mencari akar permasalahan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya terhadap pihak kepolisianNamun sejauh ini, dia mengindikasikan ada pihak yang menjadi provokator dalam setiap tawuran terjadiProvokator ini seperti bertugas menyulut warga yang mudah terbakar emosinya hanya karena masalah sepele“Habis memprovokasi dia langsung kabur,” kata Saefullah
Provokator ini teridentifikasi ada dalam setiap aksi tawuran baik di daerah Johar Baru maupun di Pasar RumputSelain menyerahkan pengusutan provokator ini kepada pihak kepolisian, pihaknya juga terus menggalang masyarakat dan berkomunikasi dengan tokoh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi.
Walikota Jakarta Selatan Syahrul Effendi menjelaskan pihaknya terus berkomunikasi dengan lurah, dewan kelurahan, pemuda untuk menyeterilkan suasana“Seringkali masalah sepele yang menjadi pemicu,” bebernyaMulai karena masalah burung merpati, layangan, sepakbola, hingga anak-anak yang bermain lempar-lemparanTapi dia melihat bisa juga dilatarbelakangi persaingan usaha atau kegiatan.
Dia pun melihat memang jelas ada indikasi aksi provokator dibalik aksi tawuran warga, tetapi apa yang menjadi motif dan modusnya belum ketahuiOleh sebab CCTV akan dipasang di lima titik di wilayah Menteng, titik pasti lokasinya sedang dicari lokasi yang pas
Karena kamera pengintai tersebut membutuhkan tinggi minimal 20 meter dan nantinya akan terhubung langsung dengan ruang krisis centreRencananya pemasangan dua minggu lagi dipasang, sementara akan menggunakan komunikasi radio untuk pengawasan
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Asraf Ali, menilai peristiwa tawuran yang kerap terjadi di ibu kota, dikarenakan pembinaan terhadap masyarakat gagalPejabat di tingkat kelurahan, kecamatan, hingga walikota tak menjalankan instruksi gubernur dengan baik
Misalnya, instruksi gubernur agar lurah membina pemuda-pemuda di wilayahnya agar tidak terjerumus ke dalam kegiatan negatif, tak pernah dilakukanAnggaran pemberdayaan masyarakat di kelurahan yang mencapai lebih dari Rp 2 miliar setahun, bukanya digunakan untuk mengembangkan karang taruna dan pemberdayaan masyarakat, malah dihamburkan untuk program yang kurang perlu
Semisal pembelian ratusan pot bunga, atau acara-acara seremonial"Padahal, pemberdayaan masyarakat utamanya pemuda sangat perlu agar mereka tidak mudah terprovokasi dan terlibat tawuran," ucapnya(wok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lahan Fasos-Fasum JORR W2 Bermasalah
Redaktur : Tim Redaksi