BACA JUGA: Pengacara Tommy Tuding Menkeu Otoriter
Radar Banten (Jawa Pos Group) melaporkan, keenam anak yang meninggal itu adalah Ibnu Ganesha, 13; Solihin Bujang, 15; Randi, 15; Sinung, 16; Maulana, 15; dan Muhamad Iqbal, 16
BACA JUGA: Pejabat Daerah Malas Laporkan Gratifikasi
Iqbal tinggal di Gang Asem, CipayungKorban selamat, Abimanyu, 15, terhindar dari maut lantaran ditarik oleh penjaga tambak
BACA JUGA: Batan Keluarkan Varietas Padi Nuklir Anti Wereng Cokelat
Namun, sampai tadi malam, kondisi ABG yang tinggal di Perumahan Vila Dago Tol, Pamulang, tersebut kritis dan masih dirawat di Rumah Sakit Bhineka Bhakti Husada, Pondok Cabe, PamulangMenurut Daryono, saksi warga Pamulang Elok, peristiwa mengenaskan itu bermula ketika sekelompok anak usia belasan tahun bermain petasan usai salat subuh pukul 05.30Anak-anak itu bermain dalam kelompok yang terpisah di sekitar Situ Sasak Tinggi atau sekarang lebih dikenal dengan Situ Pamulang
Permainan petasan tersebut berlangsung sekitar setengah jamSuasana menjadi panas ketika ada anak-anak di kelompok itu yang melemparkan petasan ke kelompok lainnyaAkhirnya, suasana permainan petasan berubah menjadi ajang saling lempar petasan, bahkan lempar batu’’Tidak diketahui siapa yang memulai, permainan petasan itu akhirnya berubah dan berujung tawuran dan saling lempar batu,’’ ungkap Daryono
Akibat tawuran tersebut, para ABG itu pun panik dan berlarianMereka semakin panik dan takut ketika mendengar suara sirene mobil polisi dari Polsek PamulangSejumlah anak mengambil jalan pintas menuju kampung di dekat situ dengan cara menceburkan diri ke danau.
Beberapa anak bisa berenang dan menyelamatkan diriSementara itu, enam korban tidak bisa berenang hingga akhirnya tenggelam di situ yang dalamnya mencapai 2–2,5 meter dan dasarnya dipenuhi lumpurPetugas Polsek Metro Pamulang yang semula datang untuk membubarkan tawuran langsung beralih melakukan evakuasi
Satu per satu anak yang tenggelam dievakuasi ke daratNalih, pemilik tambak di Situ Pamulang, mengungkapkan, upaya sejumlah warga dan penjaga tambak untuk menolong anak-anak tersebut juga menemui kesulitanSebab, lumpur di dasar situ sangat tebalPara korban baru bisa dievakuasi sekitar pukul 10.00
Pukul 13.30, keenam jenazah tersebut disalati bersamaan di Masjid At-Taqwa, Kompleks Asrama BrimobKorban Ibnu akan dimakamkan di JogjakartaKelima korban lainnya dimakamkan di TPU Cimanggis, Ciputat.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Chairul Anwar menjelaskan, peristiwa tersebut bukan terjadi akibat perang petasan antarkampung’’Kejadian itu murni tawuran anak-anakKarena panik, sebagian anak tercebur dan tenggelam ke dalam situ,’’ tegasnya.
Guna penyelidikan lebih lanjut, saat ini polisi mengumpulkan sejumlah saksi untuk dimintai keteranganDi antaranya, penjaga tambak dan anak-anak di lokasi tersebut’’Dalam kasus ini, tidak ada yang kami amankanMereka hanya dimintai keterangan di Mapolsek Metro Pamulang,’’ katanya(ang/cr-7/jpnn/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Bidik Aora TV
Redaktur : Tim Redaksi