TDL Tak Naik, APBN Jebol Rp 5 T

Selasa, 15 Juni 2010 – 02:44 WIB

JAKARTA - Apapun skema yang akan diambil, pemerintah tetap akan menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) per 1 Juli nantiPasalnya, jika TDL tidak dinaikkan, beban subsidi listrik akan memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah bersama DPR sudah menyetujui kenaikan rata-rata TDL sebesar 10 persen

BACA JUGA: Banjir Ponsel Tiongkok Paska ACFTA

Karena itu, kesepakatan yang dituangkan dalam APBN-Perubahan 2010 tersebut harus dijalankan
Tujuannya, agar subsidi listrik bisa lebih tepat sasaran

BACA JUGA: Subsidi Listrik Langsung ke Rakyat

"Kalau tidak, maka APBN bisa jebol," ujarnya di Kantor Menko Perekonomian kemarin (14/6).

Menurut Hatta, berdasar kalkulasi pemerintah, jika TDL tidak dinaikkan rata-rata 10 persen per 1 Juli nanti, maka APBN-P 2010 harus menanggung tambahan beban subsidi listrik hingga Rp 5 triliun
Dalam APBN-P 2010, subsidi listrik dipatok di angka Rp 55,1 triliun

BACA JUGA: Optimis 7 Juta Wisman Terlampaui

"Kalau harus menambah (subsidi) Rp 5 triliun lagi, kan defisit juga harus naikItu kan tidak mungkinApa kita harus bikin APBN-P lagi?" katanya setengah bertanya.

Karena itu, saat ini berbagai skema kenaikan TDL terus dimatangkan oleh pemerintah untuk kemudian dibahas dengan Komisi VII DPR yang membidangi sektor energi"Yang penting adalah kenaikan itu di kelompok pelanggan yang mana, besarannya berapaIntinya, subsidi harus tepat sasaran," ucapnya.

Sementara itu, terkait opsi yang disampaikan Dirut PT PLN Dahlan Iskan yang akan menggratiskan listrik untuk masyarakat kecil dengan daya listrik 450 Volt Ampere (VA), Hatta mengatakan, opsi itu masih sebagai suatu wacana"Maksudnya baik, barangkali mencarikan solusiTapi, saya tidak harus bereaksi setuju atau tidak setujuHarus dilihat kajiannya, apa yang dimaksud gratis itu," ujarnya.

Menurut Hatta, manajemen PLN harus memberikan hitung-hitungan, jika dengan menggratiskan listrik untuk masyarakat kurang mampu itu bakal mengurangi penerimaan PLN hingga Rp 1,5 triliun, maka angka itu harus dijelaskan berasal dari mana"Misal, berapa watt (pemakaian) yang digratiskan, dimana saja pelanggan yang digratiskan, dan bagaimana dengan pelanggan kelompok lain," katanya(owi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Panser Pindad Bakal Dibarter Sedan Proton


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler