jpnn.com, LUBUKLINGGAU - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyikapi serius insiden razia berdarah di Lubuklingau, Sumatera Selatan.
Tertembaknya enam dari delapan penumpang mobil Honda City Hitam BG 1488 ON diduga karena penilaian petugas yang salah.
BACA JUGA: Jenderal Tito Minta Semua Pihak Tunggu Hasil Resmi KPU
Tito menjelaskan, bila dilihat kronologisnya, mobil itu menerobos razia dan hampir menabrak tiga anggota kepolisian.
“Kondisi itu membuat anggota yang bertugas berasumsi bahwa pengemudi merupakan pelaku kejahatan,” ujarnya Tito Karnavian kepada Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) Rabu.
BACA JUGA: Mabes Polri Langsung Turunkan Tim Usut Penembakan Mobil di Lubuklingau
Karena itu terjadi pengejaran. Tembakan peringatan tidak menghentikan pengemudi mobil yang membawa satu keluarga tersebut. Sehingga, tembakan dilakukan dengan posisi mengarah ke mobil.
Ternyata, setelah kendaraan berhenti dan dilakukan pengecekan, pengemudi dan penumpang bukan merupakan pelaku kejahatan.
BACA JUGA: Kapolres: Satu Polisi Berpangkat Brigadir sedang Diperiksa Propam
”Ada tindakan diskresi yang kurang tepat,” jelasnya di Komplek Gedung Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) kemarin.
”Satu korban meninggal. Saya sangat menyesali kejadian ini,” imbuh Tito.
Dia memberikan jaminan bahwa bila terbukti bersalah, maka petugas yang melakukan penembakan akan diproses disiplin dan pidana.(wek)
BACA ARTIKEL LAINNYA... âSaya Turut Berduka Cita, Saya akan Tindak Tegas Anggota yang Bersalahâ
Redaktur & Reporter : Budi