jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendorong para camat seluruh Indonesia untuk memiliki budaya kerja yang melayani masyarakat.
Sebab, dia menilai demokrasi di tangan rakyat makin kuat dengan adanya media sosial yang mengawasi jika ada pejabat yang menggunakan gaya-gaya feodal.
BACA JUGA: Bamsoet: BS-GO Komitmen Bantu Selesaikan Masalah Logistik UMKM
"Para camat itu harus betul-betul budayanya melayani. Kalau enggak, mereka akan terlibas. Divideoin sebentar yang aneh-aneh, habis dia," kata Tito, Jumat (1/4).
Mantan Kapolri itu juga meminta para camat untuk tidak mempersulit proses perizinan usaha.
BACA JUGA: Simak! Begini Arahan Mendagri Tito Karnavian untuk Para Camat Jelang Ramadan
Sebab, pemulihan ekonomi nasional dinilai tidak hanya berasal dari uang negara, tetapi juga dari pihak swasta.
Mendagri Tito juga menegaskan tidak boleh ada pungutan yang tidak mendasar untuk mempersulit proses perizinan usaha.
BACA JUGA: Wamendag Jerry: Digitalisasi Jadi Gaya Hidup, Peluang Besar bagi UMKM
"Jangan dipersulit kalau mereka (masyarakat, red) mau usaha UMKM, apalagi dimintain uang. Kemudian harus bayar ini, bayar itu yang enggak jelas," ujar pria kelahiran Palembang itu.
Mendagri menjelaskan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah membantu membuka lapangan pekerjaan sehingga membantu perekonomian nasional. (mcr9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Cukai Tingkatkan Daya Saing UMKM hingga Pasar Internasional lewat Jurus Ini
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Dea Hardianingsih