jpnn.com - JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf berkilah pencopotan Gde Pasek Suardika sebagai Ketua Komisi III dan Saan Mustopa sebagai Sekretaris Fraksi PD bukan disebabkan ulah keduanya menghadiri deklarasi organisasi masyarakat Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) bentukan Anas Urbaningrum. Kata dia, jika PD memberikan sanksi terkait kehadiran mereka di PPI, waktunya bukan sekarang.
Nurhayati mengatakan, baginya dirinya ormas bentukan mantan Ketua Umum PD itu hanya ormas biasa dan tidak ada kaitannya dengan Partai Demokrat.
BACA JUGA: Demokrat Copot Saan dari Posisi Sekretaris Fraksi
"Benar Anas mantan ketum (PD), tapi ketika mendirikan ormas beda lagi. Tolong bedakan anas dengan demokrat, supaya tidak dikaitkan," pinta Nurhayati di sela-sela konferensi persnya di ruang Fraksi PD di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (18/9).
Menurutnya, kalaupun Partai Denmokrat akan memberikan sanksi kepada kader-kader PD yang berafiliasi dengan PPI bentukan Anas tersebut, momennya tidak sekarang.
BACA JUGA: Kada Korupsi, Jangan Salahkan Pilkada Langsung
Secara politis, tambah Nurhayati, rotasi di internal Fraksi PD di DPR hanya sebuah rencana yang tertunda karena sejatinya perombakan itu sudah dibicarakan sejak jauh hari.
"148 anggota fraksi (PD) dan semuanya harus dibicarakan. Pak Saan sudah tahu sejak lama, dan dia memang sudah ingin konsentrasi di daerah," jelasnya.
BACA JUGA: Wakil Ketua DPD Usul, Gaji Kada Minimal Rp100 Juta
Nah, soal ormas bentukan Anas apakah ke depan akan menjadi partai politik saingan PD, Nurhayati tidak yakin akan sampai ke sana. Karena menurut informasi yang dia dapat dari Gde Pasek Suardika, ormas PPI bergerak di bidang sosial budaya.
"Itu ormas kumpulan masyarakat yang memiliki visi dan misi. Saya tidak tahu misinya, tapi kata Gde Pasek bergerak di sosial budaya, tidak ke politik," pungkas Nurhayati. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Priyo Pasrahkan Nasibnya ke BK DPR
Redaktur : Tim Redaksi