jpnn.com - JAKARTA - Hingga saat ini PDIP belum juga mendapatkan figur pasti tentang kandidat calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Joko Widodo alias Jokowi di pemilu presiden (pilpres) yang digelar 9 Juli nanti. Sampai-sampai, muncul kecurigaan ada pihak asing mendikte PDIP maupun Jokowi dalam menentukan bakal cawapres.
Kabar yang beredar di media sosial malah menyebut Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengirim utusan untuk mengonsultasikan figur bakal cawapres pendamping Jokowi dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama yang tengah dalam lawatan ke Asia. Terang saja tudingan itu ditepis partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
BACA JUGA: Didatangi Jokowi, Akbar Hanya Suguhkan Mie
Menurut Ketua DPP PDIP bidang luar negeri, Andreas Hugo Pareira, sama sekali tidak ada tekanan dari AS kepada PDIP untuk menunjuk cawapres. “Tidak ada tekanan dari AS, sehingga PDI Perjuangan tidak perlu menolak tekanan,” katanya di Jakarta, Minggu (27/4) malam.
Andreas yang juga salah satu juru bicara di tim pemenangan Jokowi itu menambahkan, AS tentu menghormati posisi Indonesia. Karenanya, lanjutnya, tak mungkin AS mendikte Indonesia dalam mencari pasangan presiden dan wakil presiden.
BACA JUGA: Ingatkan Capres Hindari Bunglon Politik Menyaru Tim Sukses
“AS adalah negara yang menghormati prinsip ketaraan dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan AS. PDI Perjuangan pun menghargai sikap AS itu,” pungkas Andreas yang pernah duduk di Komisi Hubungan Luar Negeri DPR.(ara/jpnn)
BACA JUGA: Ingin Pangkas Birokrasi demi Genjot Investasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY: Jangan Pilih Presiden Seperti Pilih Kucing Dalam Karung
Redaktur : Tim Redaksi