CIAMIS – Tembok kirmir di tepi kiri dan kanan Situ Rancamaya yang membentang di dua dusun -Dusun Nagrak dan Nagrog- Desa Sukasenang Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat ambrolDisebut-sebut, tembok tersebut ambrol bersamaan dengan pengerukan lumpur oleh alat berat.
Informasi yang dihimpun Radar Tasikmalaya (JPNN Grup), tembok di dua dusun tersebut ambrok dua hari berturut-turut (Selasa dan Rabu 27-28/9)
BACA JUGA: Dewan Telusuri Anggaran Bansos
Tembok setinggi lebih kurang satu meter yang ambrol di sisi kanan (Dusun Nagrak) sepanjang 200 meter dan di sebelah kiri (Dusun Nagrog) sepanjang 50 meter.Pantauan Radar di lokasi pengerukan, sejumlah warga menyaksikan alat berat yang sedang mengerjakan pengerukan lumpur di pingir situ
BACA JUGA: Langgar UU, Mendagri Diminta Tegur Bupati Butur
Kemarin, ketika Radar menyaksikan pengerukan tiba-tiba tembok di sebelah kiri situ amrol
BACA JUGA: Berstatus Tersangka, Buhari Tetap Enjoy
Pohon-pohon tersebut menurut sejumlah warga untuk penghijauan.Ambrolnya tembok-tembok tersebut membuat warga setempat kecewaSeperti dikatakan Hendra (35), pengerjaan proyek pengerukan lumpur Situ Rancamaya itu tergolong ceroboh”Ceroboh dan tanpa koordinasi dengan warga,” terangnyaMeski dia bersama warga setempat menyambut baik pengerjaan pengerukan situ itu.
Sementara Rahmat Nurjaman alias Achonk, wakil Karang Taruna Desa Sukasenang awalnya mengira bahwa pengerukan akan dilakukan di bagian tengah, tetapi, kata dia, pengerjaan hanya dilakukan di punggir situ“Yang kami perlukan itu pengerukan di bagian tengahAgar situ itu bisa menampung air besar,” terang dia.
Rahmat merasa khawatir, selain tembok ambrol, namun permukaan tanah dekat pemukiman penduduk juga akan tergerus ambrol“Bisa jadi akan meluas ke pemukiman warga,” tandas Rahmat.
Untuk itu dirinya meminta pihak terkait untuk memperbaiki tembok yang ambrol”Tembok amrol harus cepat diperbaiki seperti semula,” pintanya
Dia juga merasa heran, di lokasi pengerjaan proyek pengerukan lumpur tidak melihat papan proyekSebetulnya, warga ingin mengetahui mulai lama pengerjaan serta besaran anggaran yang dipakai dalam pekerjaan itu“Kurang transparan juga kepada masyarakat. Jangan sampai hal ini menjadi tanda tanya warga,” tandasnya.
Terkait ambrolnya kirmir, Warja (45) warga yang rumahya berada 10 meter merasa khawatir terhadap kestabilan tanah di dekat rumahnyaDirinya meminta tembok yang panjangnya 200 meter itu segara diperbaiki
Di dekat rumah Warja terdapat 10 kepala keluarga (KK)Rumah mereka merasa terancam dengan ambrolnya tembok itu”Saya harap pihak pemborong bertangung jawab memperbaiki kerusakan tembok,” pinta Warja(isr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon Sekdaprov, Nurdin Lubis Makin Santer
Redaktur : Tim Redaksi