Temuan Pansus Mengancam Posisi Pemerintah

Rabu, 17 Februari 2010 – 19:01 WIB

JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Boni Hargen yakin terungkapnya berbagai aliran dana Bank Century yang diduga bermuara kepada tim sukses Partai Demokrat (PD) pada akhirnya akan mengancam posisi Partai Demokrat dan pemerintah berkuasa"Data dan fakta yang terkuak oleh Pansus Cantury cukup jelas bahwa adanya dana yang diduga mengalir ke tim sukses Partai Demokrat

BACA JUGA: 2012, PLTU Riau Ditargetkan Jalan

Ini semakin menguatkan bahwa skandal Century merupakan kejahatan pemilu (electoral crime)," tegas Boni di Jakarta, Rabu (17/2).

Dijelaskan Boni, tragedi pemilu yang terjadi di Thailand segera akan terjadi di Indonesia dan itu bermuara pada jatuhnya pemerintah berkuasa
"Thailand efek akan terjadi di Indonesia, tidak ada lagi yang bisa membendungnya

BACA JUGA: 1,8 Juta Wajib Pajak, Tunggakan Rp 44 Triliun

Efek lainnya, Partai Demokrat pun bisa digugurkan," kata Boni.

Beberapa minggu ke depan, lanjut Boni, setelah data terkuak maka tinggal tugas Mahkamah Konstusi untuk menindaklanjutinya
"Soal ancaman hukumuannya tentu sesuai dengan UU pemilu adalah partai tersebut dibubarkan dan hasil pemilu di gugurkan," tegasnya.

Dia pun mengakui hasil penelusuran pansus angket Century memang belum final antara lain disebabkan banyak tekanan dari penguasa

BACA JUGA: Polri Layangkan Permohonan Cekal Pengemplang Pajak

"Namun demikian, masih ada harapan bagi masyarakat untuk percaya kepada pansus yang tidak akan bergeming dengan segala bentuk tekanan," katanya.

Sementara Anggota Pansus Hak Angket Bank Century Bambang Soesatyo mengungkapkan salah satu nasabah Bank Century (BC) PT Asuransi Jaya Proteksi (AJP) diduga telah melakukan penarikan di BC selama Februari 2008-Juli 2009 dengan total Rp14 miliar untuk menyumbang salah satu tim sukses (Timses) dalam pemilu 2009"PT AJP tercatat menyumbang Tim Sukses 4 kaliTanggal 25 Juni 2009 Rp600 juta dan Rp850 jutaLalu tanggal 26 Juni Rp2,8 miliar dan tanggal 29 Juni Rp750 juta," kata Bambang.

"Walau tidak ditemukan secara langsung dugaan aliran dana ke kelompok tertentu karena modus penarikan tunai dengan identitas palsu yang ditemukan pansus namun aliran tidak langsung berupa sumbangan ke pasangan capres/cawapres tertentu ditemukan pada data transaksi PPATK dan laporan daftar penyumbang tim kampanye pasangan capres/cawapre tertentu periode 1 Juni-4 Juli 2009," imbuh Bambang.
 
Di tempat terpisah mantan Juru Bicara Kepresidenan era Abdurrahman Wahid, Adhi Massardi yakin semangat untuk membuktikan kesalahan penguasa lebih besar ketimbang tekanan yang ada"Fakta ini mendorong Pansus mampu memberikan kebenaran kepada masyarakat," tegasnya.

Bahkan Adhi melihat parpol koalisi pun sudah mulai menghitung kembali koalisi yang dibangunnya bersama"Melihat semakin kuatnya skandal ini bakal terungkap, jelas bahwa parpol koalisi sudah lelah dibohongi dan tidak ingin dibohongi kembali oleh penguasa," ungkapnya.

Kuatnya dugaan aliran dana yang mengalir ke parpol pun, lanjut Adhie semakin menguatkan wacana impeachment terhadap pemerintahan"Jika kasus ini tidak segera ditindaklanjuti akan semakin melebar dan tidak terbendung lagi dan dampaknya akan semakin berbahaya," katanya(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Stop Izin Pengelolaan Lahan Gambut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler