Temui Pak Buwas, Ketua MPR Ingin BNN Diperkuat Setara KPK

Jumat, 04 Maret 2016 – 12:12 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan bersama dua wakilnya,  E. E Mangindaan dan Hidayat Nur Wahid menyambangi markas Badan Narkotika Nasional (BNN) di kawasan Cawang, Jakarta Timut, Jumat (4/3). Kehadiran mereka disambut langsung oleh Kepala BNN Komjen Budi Waseso.

Dalam pertemuan itu Buwas -sapaan Budi- membeberkan persoalan yang dihadapi institusinya. "Jadi BNN belum mempunyai gedung," ujarnya.

BACA JUGA: Anak Buah Mega Kritik Habis Jaksa Agung

Buwas menjelaskan, BNN masih menempati gedung itu karena kemurahan hati Polri. Meski demikian BNN berusaha memiliki gedung sendiri.

Mantan Kabareskrim Polri itu optimistis BNN bisa memiliki gedung tersendiri pada tahun ini. Bisa membangun gedung baru, atau menggunakan gedung negara lainnya.

BACA JUGA: KPK Garap Staf Panitera Mahkamah Agung

Selain itu Buwas juga mengungkapkan persoalan lain yang dihadapi BNN. Menurutnya, status BNN saat ini memang berada di bawah presiden.

Namun, namun struktur eselon I di BNN tetap sama dengan direktur jenderal di kementerian. Akibatnya, BNN sering mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas bila harus berkoordinasi dengan menteri.

BACA JUGA: Belasan Personel TNI AD Sidak ke Rutan Polsek

Di luar itu, BNN juga mengalami persoalan di bidang personel. Saat ini BNN hanya punya 4600 personel. Padahal, idealnya BNN bisa diperkuat 74 ribu personel di seluruh Indonesia.

“Tapi dengan kekurangan yang ada, BNN tidak akan menyerah untuk memberantas narkoba,” tuturnya.

Kekurangan lainnya adalah sarana dan prasarna untuk menjangkau ke BNN di daerah. Apalagi teknologi yang dimiliki masih sangat terbatas.

Buwas menjelaskan, kondisi geografis di Indonesia memang menguntungkan para penyelundup narkoba. Banyak pelabuhan tikus yang jadi pintu masuk untuk penyelundupan barang haram itu.

Dari hitungan Buwas, kerugian negara dari sisi keuangan akibat peredaran narkoba dalam setahun mencapai Rp 63, 1 triliun. “Ada 60 jaringan narkoba di Indonesia. Masing-masing jaringan bisa memiliki nilai Rp1 triliun,” urainya.

Mendengar pemaparan  Komjen Buwa itu, Zulkifli langsung waswas. Sebab, dulu pelaku dan pengedar yang ditangkap hanya membawa narkoba seberat gram. Namunm sekarang berita penangkapan kepada pengedar narkoba sudah sampai 1 ton.

Zulkifli justru mengapresiasi BNN dengan segala kekurangannya. Ia justru menyayangkan struktur eselon I BNN yang setara dirjen di kementerian.

Dengan ancaman yang sangat besar, Zulkifli pun berharap kewenangan BNN bisa diperkuar. ”Kalau perlu diperkuat seperti KPK," ujarnya.

Zulkifli menegaskan, semua pihak juga perlu mendukung BNN. Sebab, tanggung jawab untuk memberantas narkoba sudah menjadi tugas seluruh kalangan.

"BNN perlu diperkuat sebagai garda terdepan untuk memerangi narkoba," ujarnya. “Memberantas narkoba bukan hanya tugas BNN, tetapi tugas semua,” pungkasnya.(adv)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wah Kasus Korupsi Simulator Lanjut, KPK Panggil Tersangka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler