Tentukan 1 Syawal, Lapan Usulkan Empat Derajat

Jumat, 02 September 2011 – 09:09 WIB

JAKARTA - Polemik penentuan 1 Syawal terus menggelindingYang terbaru, Lembaga Penerbangan dan Antasariksa Nasional (LAPAN) mengusulkan agar pemerintah menaikkan standar imkan rukyat  alias metode visibilitas hilal

BACA JUGA: Kubu Penyuap Sebut Muhaimin

Tujuannya agar ada kepastian pergantian bulan dan menyatukan semua ormas dalam satu kriteria.
    
"Ini agar tidak ada lagi dikotomi hisab (penetapan pergantian bulan berdasarkan penghitungan, Red.) dan rukyat
Jadi, dua-duanya sudah bisa bersatu karena kriteria imkan rukyat bisa digunakan dalam hisab dan rukyat," kata astronom riset Lapan Thomas Djamaluddin di Jakarta, Kamis (1/9).
    
Thomas mengungkapkan, hilal dinyatakan tampak apabila beda tinggi bulan dan matahari empat derajat

BACA JUGA: Yusril Bakal Kembali Gugat Kejagung

Selain itu, jarak bulan matahari lebih dari 6,4 derajat
Umur bulan saat tampak tidak dihitung karena jika perbedaan tinggi bulan dan matahari 4 derajat, umur bulan tidak perlu dipersoalkan lagi

BACA JUGA: Delapan Hari, 433 Jiwa Melayang di Jalanan

Sebab, lama umur bergantung beda jarak bulan dan matahari
    
"Angka 4 derajat itu berdasarkan rukyat nasional dan internasional bahwa beda tinggi bulan dan matahari 4 derajat untuk menentukan bulan baruDalam kondisi seperti itu, cahaya hilal baru akan bisa mengalahkan cahaya senjaKalau beda tingginya rendah, cahaya hilal tidak akan terlihat," kata Thomas.
    
Deputi Kajian Ilmu Pengetahuan dan Kedirgantaran itu yakin, jika standar tersebut diberlakukan oleh pemerintah, polemik perbedaan 1 Syawal takkan terjadi lagiSebab, standar itu akan diberlakukan dalam hisab untuk penanggalan di bulan-bulan lainnya"Saat rukyatul hilal, pasti akan sama," katanya.
    
Thomas juga menampik anggapan adanya dikotomi bahwa ormas Islam di Indonesia dipisahkan oleh hisab dan rukyat dalam menentukan 1 SyawalSebab, sejatinya mereka yang melakukan rukyat juga tetap melaksanakan hisabNamun, rukyat tetap dilakukan untuk memverifikasi pergantian bulan

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Fatah Wibisono mengatakan visibilitas 4 derajat dirasa tidak tepatSebab, hal itu tetap akan memunculkan kontroversiApalagi, kalau hilal tidak bisa dilihat secara langsung lantaran ada gangguan cuaca"Bukan pemecah masalah," ujarnya.

Dia justru berharap agar aturan dua derajat yang sudah ada dibikin luwes sajaSebab, itulah akar permasalahan selama iniKalau yang dua derajat saja tidak menyelesaikan masalah, penambahan visibilitas bisa makin memperkeruh suasana"Toh empat derajat belum diobservasi lebih dalam," tuturnya.

Tidak hanya itu, dengan menaikkan visibilitas menjadi 4 derajat dikhawatirkan bisa menafikkan sejarah Islam jugaUmum diketahui pernah suatu kali Rasulullah menentukan 1 Syawal berdasarkan seorang saksi yang mengaku melihat hilalPadahal, selain Al Qur"an umat juga mencontoh perilaku nabi dalam mengamalkan agama Islam.

Namun dia tidak mempermasalahkan banyaknya masukan dalam menentukan 1 SyawalYang penting, antara satu konseptor dan konseptor lain saling menghormati dan tidak menghinaOleh sebab itu, dia berharap ada pertemuan bersama dimana semua bisa menjelaskan masing-masing metode(aga/dim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebijakan Pusat yang Tak Pernah Mendengar Suara Daerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler