Terapkan AI dalam Pembelajaran, UT Tekankan Pentingnya Peran Para Dosen dan Tutor

Rabu, 21 Agustus 2024 – 16:01 WIB
Wakil Rektor Bidang Akademik UT, Dr. Mohamad Yunus, S.S, saat membuka seminar Al dalam rangkaian Dies Natalis ke-40 Universitas Terbuka (UT) di Tangerang Selatan, Rabu (21/8). Foto tangkapan layar YouTube Universitas Terbuka

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) sudah menerapkan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam proses pembelajarannya.

Hal ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mentransformasi pendidikan jarak jauh (PJJ) di Indonesia. 

BACA JUGA: Universitas Terbuka Meluncurkan 2 Prodi Baru, Penuhi Kebutuhan Masyarakat

"AI itu sebagai alat bantu pembelajaran untuk mencerdaskan mahasiswa. Pemanfaatan AI dalam pembelajaran memerlukan pemahaman yang mendalam dan keterampilan teknis yang tepat," kata Wakil Rektor Bidang Akademik UT, Dr. Mohamad Yunus, S.S, saat membuka seminar Al dalam rangkaian Dies Natalis ke-40 Universitas Terbuka (UT) di Tangerang Selatan, Rabu (21/8).

Dengan kemajuan teknologi yang pesat, penggunaan AI dalam pendidikan telah menjadi suatu hal yang tidak dapat dihindari.

BACA JUGA: 4 Guru Besar Baru, Universitas Terbuka Ingin Citra Positifnya Mendunia

Namun, seiring dengan kemudahan yang ditawarkan, juga muncul berbagai dilema, dan tantangan yang perlu diatasi.

"AI ini tools utuk membantu, tetapi tidak boleh dilepas sendiri, peran tutor, para dosen yang cerdas ada di dibelakangnya, sehingga AI bukan menurunkan kualitas mahasiswa," terangnya. 

BACA JUGA: Universitas Terbuka Luncurkan MBKM Expo, Cetak Generasi Unggul & Kompetitif

Berkaitan rangkaian Dies Natalis ke-40 Universitas Terbuka (UT), sebagai bentuk kesadaran dan kemajuan Al (Artificial Intelligence), UT menggelar Seminar Al dalam pembelajaran secara hybrid bertema "Transformasi Pendidikan di Era Digital: Pemanfaatan Al untuk Pembelajaran yang optimal dan efektif". 

Seminar ini menghadirkan berbagai macam topik pembahasan yang meliputi dasar-dasar kecerdasan buatan dan aplikasinya dalam pendidikan, pengembangan sistem pembelajaran menggunakan AI, studi kasus penerapan AI, tantangan etika dalam penerapan AI di pembelajaran, user dalam AI assistant, personalize dalam pembelajaran, prompting dan penggunaan dashboard AI. 

Sejumlah pakar, baik akademisi maupun praktisi, telah bergabung dalam sesi talkshow yang sangat menarik, informatif, dan tentunya edukatif yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka, yaitu UT, UGM, ITB, dan UI dan diikuti oleh seluruh civitas akademika UT se-Indonesia.

"Kami sedang mengakrabkan teman-teman tentang pemanfaatan AI dalam pembelajaran. Kami juga sudah melakukan uji coba dua semester untuk lima mata kuliah di 420 kelas," ucap Yunus.

Penerapan AI sejalan dengan misi UT untuk menyediakan pendidikan tinggi yang inklusif dan berkualitas kepada seluruh lapisan masyarakat.

Seminar dan workshop ini diharapkan memberikan pengetahuan praktis dan keterampilan dalam penerapan AI dalam pembelajaran. 

"Ke depan kami akan memperluas secara bertahap agar AI bisa digunakan untuk mencerdaskan mahasiswa," ungkapnya.

Dia menambahkan, di UT saat ini ada kurang lebih 48 program studi, dengan mata kuliahnya rata-rata 45 sampai 50 per prodi.

Nah, untuk pilot project semester ini sampai semester depan paling tidak 3 mata kuliah per program (yang menggunakan AI). 

Kepala Pusat Riset dan Inovasi PTJJ, LPPM Universitas Terbuka Prof. Daryono, S.H., M.A. menambahkan untuk setiap prodi dan juga MKWU atau Mata Kuliah Wajib Universitas tahun lalu sudah menerapkan penggunaan kecerdasan buatan di 421 kelas.  

"MKWU nantinya kami terapkan di semua kelas, termasuk mata kuliah belajar di era digital," ucapnya.

Sementara itu, Prof. Ir. Tian Belawati M.Ed., Ph.D., guru besar UT mengatakan hati-hati menggunakan data yang disajikan AI generatif untuk mencegah plagiat.

Selain itu, harus dilihat dampak pada pengajaran dan pembelajaran, yaitu otonomi mahasiswa.

Jangan sampai ketergantungan berlebihan pada alat AI sehingga mengurangi pemikiran kritis

"Peran pendidik juga jangan tergantung pada AI karena dampaknya bisa bergeser dari penyampaian menjadi pembimbingan. Intinya, mahasiswa dan dosen harus lebih pintar, jangan kalah sama AI," pungkasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Universitas Terbuka & BWI Berkolaborasi, Investasi Dana Abadi di Sukuk Wakaf


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler