Terbukti, Pelajar Indonesia jago Sains dan Matematika

Kamis, 22 April 2010 – 23:22 WIB
JAKARTA - Presiden Indonesian Science Project Olympiad (ISPO), Bambang Sudibyo, menyatakan bahwa para pelajar Indonesia sudah terbukti dan diakui sebagai kekuatan dunia di bidang Matematika dan sainsMantan Mendiknas itu menilai hasil yang diraih para peraih medali internasional ini cukup potensial.

"ISPO dalam proses mempatenkan hasil penelitian anak-anak mengharapkan agar hasilnya  nanti bisa dikomersialkan

BACA JUGA: KPK Segera Panggil Gubernur Sumut

Siapa yang mau memanfaatkan, maka kemudian bisa menggunakan hasil penelitian anak-anak ini," terang Bambang di Jakarta, Kamis (22/4), saat jumpa pers tentang keberhasilan kontingen Indonesia  di ajang International Sustainable Energy Engineering and Environment Project Olympiad (I-SWEEEP) 2010 yang berlangsung pada 14-19 April di Houston, Texas, Amerika Serikat.

Guru besar ilmu ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menjelaskan, ISPO juga merupakan pintu bagi siswa untuk menjadi berkelas dunia
Dia meminta agar prestasi ini tetap dipertahankan

BACA JUGA: DPR Bolehkan KPK Gunakan Dana Asing

"Selamat kepada adik-adik yang berhasil menjadi juara dunia," katanya.

Seperti diketahui, tiga tim putri dari kontingen Indonesia yang meraih predikat bergengsi di ajang I-SWEEEP adalah Healtha Padmanusa dan Nabila Binti Ahmad Anshori dari SMA Semesta Bilingual Boarding School, Semarang, Jawa Tengah meraih, Dhora Vasminingtya dan Nila Sutra dari SMAN 1 Ponogoro, Jawa Timur, serta Mutiah Humaira dan Shinta Erdiana dari SMA Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School, Tangerang Selatan, Banten.

Sementara Kepala Sekolah SMA Semesta Bilingual Boarding School, Semarang, Jawa Tengah, Haris, menjelaskan, di sekolahnya ada satu metode pendekatan pembelajaran proyek berbasis kompetensi berbasis penelitian
Secara sederhana, kata dia, penelitian ini untuk mencapai kurikulum nasional, tetapi kemudian para siswa tertarik untuk melanjutkan penelitian menjadi sesuatu yang lebih unik.

"Jadi bukan hanya sekedar standar kurikulum nasional saja, tetapi standar kompetensinya dinaikkan

BACA JUGA: Bergulir Wacana Bentuk Pansus KPK

Itu kebijakan sekolah sendiri," katanya.

Haris mencontohkan, keberhasilan yang diraih di ajang International Sustainable Energy Engineering and Environment Project Olympiad (I-SWEEEP) ini,  merupakan lanjutan dari bidang Kimia.

"Anak-anak membuat proyek dengan bimbingan guru dan dosen Universitas DiponegoroSetelah itu, mereka bersaing dengan teman-teman sendiri di sekolah SMA Semesta," jelasnya.

Haris menyebutkan, pada tahun ini ada 33 proyek yang dipersaingkan untuk mengikuti ISPODari 33 proyek itu terpilih 12 proyek masuk semifinal, dan terpilih sembilan untuk mengikuti ISPODari kesembilan tim tersebut, lanjut dia, telah  lolos empat tim di ajang ISPO dan meraih satu medali emas, satu medali perak, dan dua medali perunggu.

Lebih lanjut Haris mengatakan, tiga tim lainnya akan mengikuti kompetisi masing-masing bidang Informatika ke Rumania, International Environmental Project Olympiad (INEPO) ke Turki, dan International Young Inventor Project Olympiad (IYIPO) ke Georgia(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dimutasi ke Daerah Meski Tak Terkait Gayus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler