jpnn.com - PANGANDARAN - Dampak letusan gunung Kelud dirasakan warga Kabupaten Pangandaran, kemarin (14/2). Hujan abu vulkanik mulai dirasakan warga sekitar pukul 06.00 hingga tadi malam.
Bahkan, intensitas turunnya abu dari letusan gunung di Kediri, Jatim ini meningkat menjelang siang hingga mengganggu aktivitas warga.
BACA JUGA: Gunung Galunggung Bergetar
Pantauan Radar, butiran abu mengotori hampir semua benda di luar rumah. Jarak pandang kendaraan pun hanya sekitar 20 meter saja sehingga pengendara harus ektra hati-hati.
Sebagian besar warga harus menggunakan masker untuk beraktifitas di luar rumah. Bahkan, beberapa taman kanak-kanak terpaksa memulangkan muridnya.
BACA JUGA: Bandung Dihujani Abu Vulkanik, Bandara Ditutup
“Abunya sangat pekat sekali jadi kita khawatir terhirup oleh anak-anak,” tutur Tia, salah seorang guru TK kepada Radar Tasikmalaya (Grup JPNN).
Dikatakannya, pihak sekolah masih meliburkan anak didiknya hingga hujan abu berakhir. “Kalau besok (hari ini, red) masih seperti ada hujan abu, kita masih tetap meliburkan. Kita sudah mengimbau kepada para orang tua murid,” ungkapnya.
BACA JUGA: Debu Kelud Selimuti Jawa
Pihaknya juga membagikan masker kepada murid serta orang tua. “Kita inisiatif membeli masker untuk dibagikan,” tuturnya.
Dani (36), salah seorang warga Pangandaran Timur mengatakan, hujan abu kali ini jauh lebih besar dibanding hujan abu saat Gunung Merapi meletus beberapa tahun lalu.
“Sekarang sepertinya lebih pekat dan lebih lama. Abunya sangat mengganggu aktivitas warga. Mobil saya saja yang warnanya biru berubah jadi putih seperti kena salju,” ungkapnya. (mg14/nay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer K2 Medan Lulus 484, Siantar 176, Labura 416
Redaktur : Tim Redaksi