jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Seorang bocah bernama Rafli, 4, diduga meregang nyawa karena kehabisan oksigen lantaran terkurung di dalam mobil.
Peristiwa nahas itu terjadi Jumat sore. Putra pasangan Intan, 35, dan Feri, 38, ini ditemukan tak bernyawa di mobil setelah kurang lebih tiga jam terkurung.
BACA JUGA: Kejaksaan Nilai Objek Praperadilan Gunawan Yusuf tak Jelas
Seperti dilansir Radar Lampung (Jawa Pos Group), kronologis tewasnya Rafli berawal saat Intan dan Rafli pergi belanja ke sebuah pasar swalayan.
Keduanya mengendarai mobil pribadi Suzuki Escudo. Sekitar pukul 12.00 WIB, wanita yang berprofesi sebagai PNS di lingkup Pemprov Lampung itu selesai berbelanja dan pulang ke rumah.
BACA JUGA: Densus 88 Ciduk Terduga Teroris Jaringan Riau di Lampung
Dalam perjalanan pulang, rupanya Rafli tertidur di bangku belakang. Sesampainya di rumah, mobil di parkir di depan. Intan kemudian sibuk menurunkan barang belanjaan.
Namun, dia diduga lupa kalau sang buah hati tercinta masih pulas di bangku mobil. Alih-alih membangunkan Rafli, Intan justru mengunci pintu mobil.
BACA JUGA: Polda Bakal Hipnotis Polisi Malas dan Nakal
Selama kurang lebih tiga jam bocah malang itu terkurung. Intan yang baru sadar kalau sang anak tertinggal di dalam mobil bergegas membuka pintu mobil. Tapi terlambat. Rafli telah tewas.
Menurut Oki, 23, salah satu warga sekitar, Intan lupa kalau anaknya tertinggal di mobil. ’’Iya sadarnya sudah tiga jam. Sekitar jam 15.30 WIB lah baru tahu kalau anaknya masih kekunci di dalam mobil," jelas Oki.
Iqbal, 21, tetangga lainnya, mengatakan, keluarga korban terkenal keluarga yang sibuk. Keluarga Feri dan Intan juga diketahui bakal menggelar hajatan sang adik.
"Mungkin kelupaan atau gimana ya. Saya juga nggak begitu paham, yang jelas ibunya itu sedang sibuk," papar Iqbal.
Jenazah Rafli langsung dimakamkan di pemakaman umum usai salat Asar. Semalam keluarga Intan dan Feri menggelar tahlilan. Sayangnya, saat hendak dikonfirmasi kediaman Feri dan Intan dalam kondisi tertutup.
Kapolsekta Tanjungkarang Barat (TkB), Kompol Hapran menyatakan, mobil tersebut dalam posisi mati. “Dari pemeriksaan diduga meninggalnya pukul 13.00 WIB, namun baru disadari sekitar pukul 15.30," jelas Hapran.
Menurutnya, sementara ini tewasnya balita tersebut murni kecelakaan. Tak ada unsur kesengajaan. Namun, pihaknya masih menyelidiki lebih mendalam apakah ada unsur kesengajaan atau tidak.
’’Kesimpulan sementara ini murni ketidaksengajaan. Tapi kan ini masih informasi sementara, karena butuh penyelidikan lebih mendalam," katanya. (rma/yud/c1/wdi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Geger! Bripka Ramadhani Mengamuk, Ketiak Kapolsek Digigit
Redaktur & Reporter : Budi