JAKARTA—Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Rully Chairul mendukung gagasan agar sekolah SMA Negeri 6 Jakarta Selatan direlokasiAlasannya, lokasi sekolah yang dikelilingi oleh pusat perbelanjaan dan terminal dinilai tidak sesuai dengan karakter sekolah.
“Usulan mengenai relokasi SMA 6 sangat baik, dan kami mendukung langkah investigasi untuk mencari lokasi baru
BACA JUGA: Bukti Metode Pengajaran tak Sentuh Perilaku
Karena yang saya pribadi tahu, SMA 6 sering tawuran dengan SMA 70 sejak jaman duluHal senada juga diungkapkan Pengamat Pendidikan, Arief Rahman
BACA JUGA: Kerap Tawuran, SMAN 6 Terancam Gagal Berstatus RSBI
Menurutnya, lokasi sekolah SMA 6 tidak ideal untuk suatu sekolah, karena berdekatan dengan mal dan terminalBACA JUGA: Kemdiknas Pasrahkan Kasus SMAN 6 ke Polisi
Seharusnya lokasinya harus menciptakan school culture yang damai, tentram dan menyenangkan dan lebih beradab,” terang Arief.Namun begitu, Arief juga tidak memungkiri jika kekerasan bisa terjadi di semua sekolahTetapi, seharusnya SMA 6 harus bisa memenejnya sebab menurutnya SMA 6 tidak bisa steril dari pengharuh negatif dari luar sekolah“Tetapi kalau detail mengapa SMA 6 selalu terjadi kekerasan, itu perlu dievaluasi lebih lanjutSaya percaya tidak semua siswa SMA 6 suka pada kekerasan,” ujarnya melalui telepon selularnya.
Arief menilai kejadian ini akan sangat sulit untuk melihat apakah kesalahan dari system pendidikan atau lembaga pendidikannyaTetapi semua masyarakat harus mendukung proses pendidikan tanpa kekerasan“Secara umum, memang pendidikan saat ini sudah keluar jalurMengapa begitu? Harus ada penelitian yang lebih,” imbuhnya.
Terpisah, Dirjen Pendidikan Menengah Kemdiknas, Hamid Muhammad mengatakan, kewenangan mengenai relokasi atau pemindahan lokasi sekolah berada di tangan Dinas Pendidikan DKI JakartaPasalnya, sekolah SMA 6 tersebut adalah milik Pemerintah Daerah DKI Jakarta“Saya tidak bisa berkomentar masalah itu, mengingat itu kewenangan Diknas DKI Jakarta, karena sekolah itu milik Pemda DKI Jakarta,” kilahnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisruh, Besaran TPP Tidak Sesuai Gaji Pokok
Redaktur : Tim Redaksi