jpnn.com - JAKARTA - Publik di media sosial saat ini ramai membicarakan Presiden Joko Widodo yang salah menyebut Blitar di Jawa Timur sebagai kota kelahiran Bung Karno. Ternyata kesalahan ini berawal dari informasi yang didapat Jokowi -sapaan Joko Widodo- dari tim komunikasinya.
Anggota tim komunikasi kepresidenan, Sukardi Rinakit mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kesalahan Jokowi menyebut Blitar sebagai tempat kelahiran Bung Karno. Sebab, Sukardi pula yang menyiapkan naskah pidato untuk Jokowi saat peringatan hari lahir Pancasila di Blitar, Senin (1/6) lalu.
BACA JUGA: Mahfud MD Datangi Istana, Ini Masukannya untuk Jokowi
"Kesalahan tersebut sepenuhnya adalah kekeliruan saya dan menjadi tanggungjawab saya. Karena ketika presiden sedang menyusun pidato tersebut, beliau bertanya pada saya tentang Blitar. Saya menjawab bahwa Bung Karno lahir dan disemayamkan di Blitar," ujar Sukardi melalui keterangan persnya yang diterima wartawan, Kamis malam (4/6).
Sukardi menuturkan, saat itu Jokowi sempat menanyakan kembali informasi tentang kota kelahiran Proklamator RI tersebut. Pasalnya, kata Sukardi, sepengetahuan Jokowi selama ini memang Bung Karno lahir di Surabaya.
BACA JUGA: Jokowi Ingin Laporan Keuangan Istana Jadi Contoh
Sukardi Rinakit. Foto: istimewa
BACA JUGA: Politikus PKS: PHK Massal Jadi Ancaman Nyata
Namun, Sukardi tidak memeriksa kembali naskah pidato yang disiapkannya sehingga tetap yakin bahwa ayah dari ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu lahir di Blitar dan tidak meralat informasi yang disetor ke Jokowi untuk bahan pidato presiden. "Tanpa memeriksa lebih mendalam dan seksama, saya menginformasikan kepada Presiden bahwa Bung Karno lahir di Blitar," sambung pria yang juga dikenal sebagai pengamat politik itu.
Sukardi lantas memaparkan referensi yang dipakainya saat itu adalah situs Tropenmuseum.nl yang menyebut Bung Karno lahir di Blitar. Di situ tertulis dalam Bahasa Belanda bahwa Soekarno (ook wel gespeld als Sukarno), geboren als Kusno Sosrodihardjo, Blitar, 6 Juni 1901- Jakarta 21 Juni 1970) was de eerste president van de Republiek Indonesia".
Selain itu, kata Sukardi, banyak bahan referensi lain yang menyebut Bung Karno lahir di Blitar. "Memori saya dibelenggu oleh cerita rakyat yang sejak kecil saya dengar di kampung bahwa Bung Karno dilahirkan di Blitar," lanjutnya.
Atas kekeliruan itu, Sukardi meminta maaf pada keluarga besar Bung Karno dan masyarakat secara umum. Ia berjanji untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam memberikan informasi khususnya yang berkaitan dengan perjalanan sejarah bangsa.
"Untuk itu, dengan tulus saya mohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kepada keluarga Bung Karno, utamanya Ibu Megawati Soekarnoputri, dan Ibu Puan Maharani yang hadir pada acara tersebut," ujar Sukardi.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Panglima TNI, Politikus PDIP Luruskan Ucapan Seskab
Redaktur : Tim Redaksi