jpnn.com - JAMBI - Ternyata pelajar SMK Alfakih M.Judi Novaldi, 18, yang menyandera Maulana (6), Adiknya sendiri lalu menyerang ayahnya dan meminta tebusan Rp 300 juta tersebut dicurigai menyukai aliran faham radikal seperti ISIS.
Buktinya, seusai ditangkap, Senin (23/3), polisi menemukan banyak hal-hal yang berkaitan dengan ISIS di kamarnya di Ruko dua tingkat yang berlokasi di RT 05 Kelurahan Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur. Bukan hanya itu, Judi juga memiliki buku-buku bertemakan jihad serta senjata AK-56 Reflika.
BACA JUGA: Pelajar Ini Sandra Adik Sendiri dan Serang Ayahnya Lalu Minta Tebusan Rp 300 Juta
M Judi Novaldi sendiri diketahui telah menggemari ISIS sejak satu tahun yang lalu. Di mana Judi sering melihat kabar serta video-video ISIS di internet. Untuk kemudian Judi mulai memesan berbagai Atribut ISIS.
"Keterangan dari orang tua Judi sendiri, sejak beberapa bulan kebelakang Judi mengalami perubahan, seperti pendiam dan gampang marah," ujar Kapolres Jambi Kombes Pol Drs Kristono, Selasa (24/3).
BACA JUGA: Tenggelam 50 Tahun Lalu, Bangkai Kapal Pesiar Sultan Bulungan akan Diangkat
Judi juga membantah kalau dengan dia mengumpulkan atribut ISIS tersebut bermaksud bergabung dengan ISIS. "Tidak ada niat bang, minta duit untuk beli rumah aja," ujar Judi sambil menangis.
Dari keterangan orang tuanya, Mulyadi, anaknya tersebut jauh berubah dan tidak tahu apa penyebabnya.
BACA JUGA: Kejaksaan Ajukan Kasasi Putusan Bebas Kakek Harso
Kristono sendiri masih belum bisa memberikan keterangan lengkap terkait kasus Judi. Pihaknya mengaku masih memeriksa pelaku, apakah terlibat ISIS atau bukan.
"Tapi yang pasti di kamarnya kami menemukan atribut berbagai macam terkait ISIS," tegas Kristono di Mapolres, Selasa (24/3).
Selain itu pihaknya akan terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah Judi sudah tergabung kedalam anggota ISIS atau belum. "Keterangan dari tersangka, dia hanya menggemari," ujar Kapolres.
Sebelumnya dari keterangan, Tina, warga di sekitar kediaman Judi, bahwa tersangka anak yang baik serta tidak pernah bikin masalah. "Baik bang, pendiam, dak pernah bikin ulah," ujar Tina.
Kepala Sekola SMK Alfaqih menjelaskan M Judi Novaldi sudah dikeluarkan dari sekolah sejak dua bulan yang lalu. Dia dikeluarkan bukan karena prilaku yang aneh atau mencurigakan.
"Tapi lebih karena pelaku sudah tidak masuk selama tiga bulan. Maka itu pihak sekolah memutuskan mengeluarkan Judi karena jarang masuk,” Ujar Kepsek Al-Faqih Via Ponselnya. (cr02/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BKD Bengkulu Didesak Segera Bagikan NIP 122 CPNS
Redaktur : Tim Redaksi