Teror Bom, Pesan untuk Presiden

Tolak Pemilu dan Tuntut RI 1 Mundur

Minggu, 20 Maret 2011 – 08:45 WIB
TEROR BOM: Petugas tengah mengumpulkan bukti-bukti serpihan dari sebuah paket yang diduga bom yang telah diledakkan tim Gegana Polda Jabar di dekat Pos Gatur Polisi Simpang Lima, Jalan Asia Afrika, kemarin (19/3).Foto: RACHMAN/RADAR BANDUNG

BANDUNG – Ancaman teror bom kembali mengguncang BandungSetelah sebelumnya sebuah hotel diancam teror bom lewat telepon, Sabtu (19/3) sebuah Pos Polisi yang terletak di Jalan Asia Afrika Simpang Lima Kota Bandung diteror dengan sebuah bungkusan yang diduga bom dalam sebuah kotak ponsel Blackberry.

Bungkusan tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang anggota Polisi lalu Lintas (Polantas) Polrestabes Bandung sekitar pukul 07.00, ketika polisi tersebut datang untuk berjaga di pos tersebut setelah apel pagi

BACA JUGA: Paket Buku di Wonosobo

Begitu membuka pintu pos, polisi tersebut kaget karena menemukan sebuah bungkusan mencurigakan
Petugas tersebut curiga karena pada kardus tersebut ditemukan serangkaian kabel dan dari dalam keluar suara mirip detak jarum jam.

Polisi pun langsung melaporkannya ke atasannya, dan diteruskan kepada Polrestabes Bandung

BACA JUGA: Gubernur Sumbar Minta Presiden Bubarkan Ahmadiyah

Petugas dari Polrestabes Bandung langsung melapoprkan temuan tersebut kepada Tim Gegana Polda Jabar untuk menyelidiki isi dari kotak kardus berwarna hitam itu.

Satu jam setelah paket mencurigakan itu ditemukan, Tim Identifikasi dari Polrestabes Bandung langsung tiba di lokasi dan memasang police line
Sekitar pukul 09.15, Tim Gegana Polda Jabar tiba di lokasi menggunakan satu unit bus Penjinak Bom (Jibom) milik Satbrimob Polda Jabar dan langsung memblokir arus lalu lintas yang melewati lokasi kejadian.

Lima menit kemudian, sekitar 10 anggota Tim Gegana memasang peralatan yang diperlukan

BACA JUGA: Ribuan Balita Rawan Gizi Buruk

Kemudian salah seorang anggota Tim Gegana masuk ke dalam pos untuk melakukan pengecekan dengan menggunakan metal detector dan menggunakan pakaian penjinak bom lengkapSetelah beberapa menit berada di dalam, petugas kembali keluar untuk mendiskusikan temuannyaPetugas itu kembali masuk membawa sebuah alat lainnya, dan hanya beberapa menit kembali keluar dan berdiskusi kembali.

Untuk kali ketiganya petugas itu masuk, namun kali ini dia membawa Descrupter, alat pencerai bom, dan memasangkannya dengan tali yang terjulur keluar sambil membawa paket diduga bom tersebut keluar pos polisi.

Sekitar pukul 09.40, petugas keamanan langsung mengevakuasi warga yang menyaksikan proses penjinakan bom tersebutTak berselang lama, Tim Gegana lantas meledakkan bom tersebut di tempat terbukaLedakan yang ditimbulkan cukup besar sehingga sempat mengagetkan warga yang menyaksikan.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Jaya Subriyanto mengatakan, meskipun ruas Jalan Asia-Afrika itu dilengkapi Close Circuit television (CCTV), namun CCTV yang terdapat di Pos Polisi di Simpang Lima hanya berfungsi sebagai arus lalu lintasDia mengaku masih belum bisa menyimpulkan apakah bungkusan tersebut bom atau bukanNamun dia mengimbau kepada masyarakat, agar lebih waspada.

“Kejadian di Jakarta sudah merambah ke BandungKarena itu kami mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaanNamun, apakah itu bom atau tidak nanti masih diselidiki,” jelas Jaya kepada wartawan di lokasi kejadian.

Jaya juga meminta masyarakat Kota Bandung untuk tidak panik menghadapi maraknya aksi teror bom di sejumlah kota di Indonesia termasuk yang terjadi di BandungDia juga berharap masyarakat segera melaporkan bila mengetahui ada barang mencurigakan di daerah sekitarnya.

Hingga saat ini kepolisian masih menyelidiki kemungkinan adanya kaitan antara teror bom di Simpang Lima dengan serangkaian aksi serupa yang terjadi di Jakarta, Bogor dan daerah lainnya“Kami masih menyelidiki apakah bungkusan tersebut memang bom atau bukanKami lakukan penyelidikan ini dibantu oleh tim ahli,” katanya.

Sementara itu Kepala Detasmen 3 Gegana Polda Jabar Kompol Umar Sumardi mengatakan, dalam bungkusan tersebut, ditemukan tiga rangkaian baterai berjumlah 9 buah berwarna hitam garis garis hijau.

Meski seperti bom, namun dia memastikan bungkusan tersebut tidak memiliki muatan bahan peledakPasalnya saat diledakkan tidak terdapat serpihan bahan kimia apapunJika bungkusan itu merupakan bom, kata dia, maka seharusnya akan meninggalkan jejak berupa bahan kimia.

“Paket tersebut tidak ditemukan adanya bahan kimia peledak, karena saat dipancing dengan diledakkan tidak menimbulkan ledakan susulanJika dipancing biasanya akan meng-counter balikKami juga tidak menemukan jejak bahan kimia,” terang Umar kepada wartawan, sesaat setelah peledakan paket tersebut.

Selain terdapat sejumlah rangkaian, Umar menambahkan, dalam paket tersebut terdapat secarik kertas yang berisikan ajakan untuk menolak pemilu dan menuntut presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mundur“Selain ada rangkaian baterai, didalamnya juga terdapat kertas yang tulisannya ‘Tolak Pemilu dan RI 1 mundur,” pungkasnya(mge)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadai Pelaku Sewa Vila


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler