JAKARTA -- Penangkapan besar-besaran terhadap kelompok yang diduga teroris di pegunungan Jalin, Jantho, Aceh Besar beberapa waktu lalu membuat kelompok tersebut mengalihkan pusat operasi mereka ke JawaBeralihnya pusat operasi ini lantaran sejumlah petinggi dan asset kelompok itu telah terungkap.
‘’ Karena operasi polri yang mencerai-beraikan jaringan sejak Febuari 2010, Aceh tidak bisa lagi menjadi Qoidah Aminah (basis operasi)
BACA JUGA: KPK Didesak Cepat Tahan Gubernur Sumut
Untuk itu operasi dialihkan ke Jawa, Jakarta,’’ ujar Kapolri Jenderal (pol) Bambang Hendarso Danuri di Mabes Polri, Jumat (14/5).Hingga saat ini 71 orang tersangka ditangkap sejak penangkapan pertama di Aceh, Febuari silam
BACA JUGA: Serangan Mumbai Diadopsi di Indonesia
Mereka ditangkap bersama puluhan senjata berbagai jenis, termasuk senjata yang di dapatkan dari gudang Polri dan rampasan dari personil polisi yang tewas.Selain itu puluhan ribu butir peluru diamankan juga beserta perlengkapan militer semacam rompi, seragam militer dan perlengkapan lapangan lainnya
Bahkan dari hasil pemeriksaan, diketahui tanggal kudeta itu telah ditentukan saat perayaan ulang tahun kemerdekaan 17 Agustus 2010 mendatang
BACA JUGA: Grand Desain Gedung DPR Pernah Ditolak Periode Lalu
"Rencana operasi serangan pada momentum upacara 17 Agustus 2010 di Istana, Target RI1, pejabat negara dan tamu VVIP,’’ tambahnya.Bambang Hendarso mengatakan, rencana kudeta itu dilakukan bertepatan dengan upacara Hari Kemerdekaan, karena menganggap kesiagaan aparat negara sedikit lengah di hari ituMengingat personil yang bersiaga saat upacara puncak kemerdekaan tak maksimal dari segi persenjataan.
‘’Asumsinya saat upacara pengamanan lemah karena diketahui (pasukan) peserta upacara tidak isi senjata," ujarnyaDari rencana operasi teroris itulah, lanjut mantan Kabareskrim itu, akan diteruskan dengan pengambilalihan kekuasaan.‘’Percepatan mengganti sistem negara demokrasi dengan Syariat Islam,’’ pungkasnya.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengganti Darmono di Satgas Berinisial A
Redaktur : Tim Redaksi