Terorisme Lumayan, Korupsi Nanti Dulu

Rabu, 18 Agustus 2010 – 04:42 WIB
JAKARTA - Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, kepemimpinan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri benar-benar diuji publikBertubi-tubi masalah yang menjadi perhatian utama masyarakat harus dihadapi Polri

BACA JUGA: Cenderamata Cikeas Menonjol di Istana

BHD dan jajarannya bisa dibilang hampir tak sempat bernafas lega.  Pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen pada Maret 2009 menjadi pertaruhan besar bagi jajaran reserse Polri
Saat itu, alur dan bukti-bukti mengarah pada keterlibatan Antasari Azhar, Ketua KPK

BACA JUGA: Jelang Lengser BHD Sering Absen

Sontak, masyarakat kaget

 
Antasari bersama seorang perwira polisi Kombes Wiliardi Wizar dan pengusaha Sigit Haryo Wibisono dijerat dalam tudingan pembunuhan berencana

BACA JUGA: Surat Dakwaan Susno Hampir Rampung

Motifnya sama sekali tak terduga, asmara kedi golf bernama Rani JulianiDebat-debat panjang antara pengacara dan polisi mewarnai kasus ini,Saat ini, Antasari Azhar masih ditahanDia sudah divonis 18 tahun penjara dalam kasus iniPengacara Antasari Ari Yusuf Amir mengatakan pihaknya masih menunggu proses kasasi di mahkamah Agung"Kita akan terus memperjuangkan keadilan untuk pak Antasari,"katanya
 
Kejadian besar lainnya yang sangat memukul kinerja kepolisian adalah saat jajaran anti teror Polri kecolongan oleh aksi kelompok teroris melakukan pengeboman hotel JW Marriott dan hotel Ritz CarltonSembilan orang tewas, tujuh diantarannya warga asingSebanyak 61 orang luka ringan hingga berat
     
Wajah BHD saat itu sangat muram karena pengeboman ini terjadi hanya selang sepuluh hari dari pemilihan presiden 8 Juli 2010 yang berjalan suksesSerangkaian operasi besar-besaran pun dilakukan.  Hasilnya, cukup lumayanBahkan gembong teroris Noordin M Top bisa ditembak mati di  Solo 17 September 2009Pengamat terorisme dan intelijen Dr Wawan H Purwanto menilai langkah-langkah Polri dalam memberantas terorisme layak diapresiasi
 
"Prosedurnya berjalan baik, bertahap dan sistematis," kata Wawan yang juga menjadi dosen tamu di UI dan ITB ituRangkaian pengungkapan Densus 88 Mabes Polri bahkan bisa masif hingga jejaring Dulmatin dan jejaring kelompok teroris di Aceh bisa diungkap
 
Kepercayaan publik pada Polri sempat drop pada titik terendah saat polisi memenjarakan dua pimpinan KPK Bibit Samat Riyanto dan  Chandra Hamzah, Oktober 2009Keduanya dituding terlibat perkara suap
 
Kekuatan facebookers berhasil mendesak SBY membentuk tim delapan untuk menginvestigasi kasus iniLantas muncullah sosok Ang Tju Nek alias Anggodo WidjojoMasyarakat semakin tidak percaya pada polisi saat Mahkamah Konstitusi memperdengarkan rekaman pembicaraan Anggodo dengan sejumlah pejabat November 2009Akhirnya, Bibit dan Chandra berhasil bebas dan kembali aktif
 
Salah satu pengacara Bibit, Ahmad Rivai menilai bulan-bulan September- Desember 2009 benar-benar merupakan perjuangan anti korupsi?Akhirnya terbukti, kekuatan anti korupsi unggul ,? kata Rivai kemarin
 
Usai ribut-ribut Bibit - Chandra, publik juga disibukkan dengan perdebatan Cicak-Buaya yang dicetuskan oleh Komjen Susno DuadjiPada bulan Januari-Februari 2010, langkah Susno benar-benar membuat kontroversiDia juga berani datang tanpa izin dalam sidang Antasari Azhar sebagai saksi meringankan
 
Tambah heboh lagi, ketika Susno membuka skandal kongkalikong antara mafia pajak Gayus Tambunan dengan sejumlah jendral polisi pada Maret 2010Gayus pun dijemput bak raja dari Singapura pada 30 Maret 2010Hingga saat ini, persidangan kasus ini masih berlangsungBelum ada satupun jaksa yang jadi tersangka, juga belum ada satupun jenderal yang masuk daftar tersangka
 
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Boyamin Saiman menilai kasus Gayus sama sekali belum tuntas?Banyak yang lolos dari jerat hukum dan sama sekali belum clear," katanya.  Misalnya, hingga saat ini belum ada satupun penyuap Gayus yang jadi tersangka"Padahal, jelas-jelas Gayus mengakui uangnya dari penyuapan," katanya
 
Belum juga usai kasus Gayus, muncul isu rekening gendut sejumlah perwira PolriKasus ini juga "masuk peti es? setelah Polri mengumumkan tidak ada masalah pada 23 rekening dari 831 laporan PPATK yang masuk ke kepolisianApalagi, kasus ini juga makan korbanAktivis ICW Tama Strya Langkun dipukul sekelompok orangTama adalah pengungkap rekening untuk pertamakalinya saat melapor ke Satgas Pemberantasan Mafia Hukum
 
"Kami mendesak Kapolri segera menuntaskan pengungkapan pemukulan Tama dan penyerangan Tempo sebelum pensiunKalau itu tak bisa, berarti kepemimpinan BHD gagal," ujar aktivis ICW Danang Widoyoko kemarin.(rdl)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aulia, Ayin, dan Polycarpus Dapat Remisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler