jpnn.com - JAMBI - Tim Reserse Polresta Jambi berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang mengakibat meninggalnya Ahok alias Yadi warga lorong gembira Rt 1 Kelurahan Tanjung Pinang Kecamatan Jambi Timur Jumat (20/6) lalu.
Kapolresta Jambi Kombes Pol Kristono mengatakan, tersangka pembunuh Ahok diringkus di rumahnya masing-masing di Desa Pulau Teluk, Kecamatan Cermin Nan Gedang, Sarolangun Senin (30/6).
BACA JUGA: Polisi Periksa Rekan Satu Peleton Anggota Brimob yang Dibunuh
"Untuk sementara motif pembunuhan di duga karena tersangka sakit hati dengan korban nya yang selalu mengajak berhubungan intim sesama sejenis dan tersangka menolak sehingga terjadi keributan antara mereka,” ungkap Kristono, seperti dilansir Jambi Ekspres (JPNN Grup).
Ditambahkannya, untuk saat ini motif lainnya belum diketahui dan akan dilakukan penggembangan kasusnya. "Kasusnya nanti akan kita kembangkan apakah ada motif lain mengapa tersangka melakukan pembunuhan tersebut, untuk pasal yang akan diterapkan yakni pasal 338 dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara," tegasnya.
BACA JUGA: Staf TU Sekolah Pembeli Keperawanan Siswi SMP Dipecat
Sementara dari pengakuan tersangka Irpandri (16) dan Jumali (16) yang ditemui (1/7) di Polresta Jambi, keduanya membunuh Ahok karena sakit hati dan ingin memiliki motor korban.
"Kami sakit hati karena ditipu oleh korban. Dia(korban,red) mengajak berhubungan intim sesama jenis (sodomi) dengan menjanjikan uang sebesar Rp 100 ribu namun hanya memberikan Rp 50 ribu saja, kejadian ini sudah berlangsung sebanyak dua kali dan saya juga sakit hati lihat teman saya yang selalu di ajak berhubungan juga," tuturnya.
BACA JUGA: Korban Pembakaran Oknum TNI Minta Perlindungan LPSK
Sementara itu Irpandri menambahkan, bahwa mereka mau diajak melakukan hubungan intim karena butuh uang untuk malam minggu dan minum-minuman keras.
"Kami terpaksa melakukannya karena butuh uang saja, sebenarnya kami berdua normal dan baru ini kami melakuakan hubungan intim sesama jenis," terangnya.
Ditambahkan Jumali, bahwa dirinya hanya membantu Irpandri melakukan pembunuhan dengan cara memengang korban dari belakang agar tidak melawan.
"Yang menusuk korban adalah Irpandri dengan dua tangan dan dua pisau sebanyak enam tusukan, saya pegang dari belakang, kami memang sudah rencanakan hal tersebut dan membawa pisau dari rumah, kemudian kami mengambil satu pisau lagi dari rumah korban," pungkasnya. (cr14)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembunuh Brimob Diduga Sudah Terencana
Redaktur : Tim Redaksi