jpnn.com, TARAKAN - Pihak rumah sakit rencananya menyerahkan hasil autopsi mayat bayi yang disimpan di lemari pendingin pada Senin (7/8).
Namun, hingga kemarin penyidik Polres Tarakan, Kaltara, belum menerima hasil outopsi. Alasannya, pihak RS masih menunggu tanda tangan dokter yang melakukan autopsi.
BACA JUGA: Nenek Sinah, Konon Usianya 160 Tahun, Masih Sanggup Pijat Anggota TNI
“Dokternya masih keluar kota. Jadi kami tunggu saja dulu,” ujar Kapolres Tarakan AKBP Dearstone Supit, Senin (7/8).
Karena itulah, lanjutnya, belum bisa diketahui penyebab meninggalnya bayi yang dilahirkan SL, sebelumnya dimasukkan ke freezer. Namun dirinya menyatakan bahwa bayi malang tersebut saat dilahirkan masih ada keadaan hidup.
BACA JUGA: Coba Water Birth, Ibu yang Bekukan Bayinya di Freezer Gunakan Ember
Itu berdasar informasi yang diperolehnya dari Kasat Reskrim, yang sebelumnya telah berkomunikasi dengan dokter di rumah sakit tempat bayi SL diautopsi.
“Tapi hasil selengkapnya bagaimana bayi itu bisa tidak bernyawa lagi, nanti kita tunggu proses administrasi (autopsi)-nya selesai ditandatangani dokter,” ujarnya.
BACA JUGA: Bu Sari Merengek Pada Hakim: Saya Mohon, Pak! Saya Punya Anak
Kapolres juga mengatakan, saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, termasuk ibu kandung SL.
Sebab, ibu kandung SL sering ikut menjaga anak pertama SL dan membantu menjadi kasir di tempat pencucian mobil yang merupakan lokasi penemuan bayi dalam freezer.
“Jadi saat ini baru satu tersangka. Kalau ada bukti mengarah ke tersangka lain kami tindaklanjuti,” tegasnya. (*/ell/fen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu yang Bekukan Bayi di Freezer Ditahan, Suaminya Kok Enggak?
Redaktur & Reporter : Soetomo