Terungkap! Nazi Jadikan Pasien Sakit Jiwa Kelinci Percobaan Sebelum Bunuh Massal Yahudi

Selasa, 13 Oktober 2015 – 06:48 WIB
Tentara SS Nazi saat berjaga di depan kamp konsentrasi Poznan. FOTO: Muzeum Martyrologiczne w Zabikowie

jpnn.com - NAZI ternyata tak hanya menyasar kaum Yahudi untuk dibunuh secara sistemik. Mereka juga membunuh rakyat jelata. Temuan terbaru di Daily Mail menyebutkan bahwa sejumlah pasien sakit jiwa dan susternya ikut jadi korban kelinci percobaan kamar gas beracun di Poznan, Polandia. Uji coba itu dilakukan sebelum membunuh massal kaum Yahudi

Poznan adalah kota pertama di Polandia yang menjadi kamp konsentrasi pertama yang didirikan Nazi. Pada 10 Oktober 1939 Nazi menyita Benteng Colomb di kota itu dan merubahnya menjadi sebuah kamp konsentrasi untuk keperluan pembunuhan massal. Di situlah, partai ultra nasionalis pimpinan Adolf Hitler  memulai program pembunuhan masal. 

BACA JUGA: Pernah Dengar Istilah Belanda Depok? Ini Sejarahnya...

Salah satu program tersebut adalah dengan membuat kamar gas beracun. Nah, untuk menguji efektivitas kamar gas tersebut, mereka menjadikan sejumlah pasien sakit jiwa dan suster untuk menjadi kelinci percobaannya. 

Uji coba tersebut dilakukan pada akhir 1939. Saat itu, komandan Gestapo (satuan tentara Nazi yang dikenal sangat kejam) Herbert Lange menangkapi sejumlah pasien sakit jiwa di Owinska, kota terdekat dari Poznan. 

BACA JUGA: Tole Iskandar dan Kaum Belanda Depok

Kamp konsentrasi Poznan yang digunakan terntara Nazi Jerman untuk membunuh massal kaum Yahudi pada abad 19 silam. FOTO: Ed Wight for MailOnline

BACA JUGA: Revolusi Oktober Di Kampung Belanda Depok

Mereka diangkut dengan menggunakan sejumlah truk. Masing-masing truk berisi sekitar 25 orang. SS, pasukan Nazi, awalnya hanya mengangkut pasien laki-laki. 

Begitu tiba di Konzentrationslager Posen (Kamp Konsentrasi Poznan), mereka digiring untuk berjalan menuju bukit di balik kamp. Mereka lantas dimasukkan kamar gas beracun yang terletak di puncak bukit. Begitu masuk, pintu dikunci. 

Karbon monoksida pun ditiupkan ke dalam kamar hingga semua pasien meregang nyawa. 

Habis dengan para lelaki pasien sakit jiwa, Nazi belum puas. Mereka kemudian mengumpulkan pasien perempuan. Setelah para perempuan meninggal, pasien anak-anak mendapat giliran selanjutnya.

Pada 30 November di tahun itu, semua pasien sudah meninggal. (isk/mas/jpnn/bersambung)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saya Saksikan Peristiwa Gedoran Depok dari Awal sampai Akhir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler