jpnn.com - DENGAN dalih menghemat anggaran negara, meminimalisir kecurangan, dan tak mau ribet, tes CPNS 2014 akan menggunakan computer assisted test (CAT).
Cara konvensional, yakni dengan menggunakan lembar jawab komputer, hanya diterapkan khusus bagi daerah-daerah yang belum siap.
BACA JUGA: Manuver Golkar Harus Dicermati
Nah, bagaimana pemerintah mempersiapkan perangkatnya? Berikut petikan wawancara JPNN Mesya Mohammad dengan Deputi SDM KemenPAN-RB Setiawan Wangsaatmaja, kemarin (12/4).
Pemerintah sudah siap melaksanakan CAT tahun ini?
BACA JUGA: Pak Dahlan Cita-citanya Tinggi
Sebenarnya metode CAT sudah mulai diujicoba tahun lalu kan. Alhamdulillah hasilnya luar biasa bagus, karena minim komplain dari pelamar. Bahkan pelamar puas dengan hasilnya karena mereka bisa langsung melihat hasil kerjanya.
Dijamin bersih dari kecurangan?
BACA JUGA: Propaganda Inspirasi dari Sepatu Dahlan
Inilah yang membuat pemerintah mengambil keputusan digunakan CAT. Anda tahu sendiri, betapa ribetnya bila kita tetap berkutat pada metode LJK. Selain menelan anggaran besar, metode LJK sangat rawan kecurangan. Seketat apapun kita melakukan pengamanan, tetap ada celah bagi oknum-oknum nakal untuk berbuat curang.
Kalau CAT, bagaimana bisa dicurangi karena pelamar bekerja di komputer dan skornya langsung terbaca setelah selesai menjawab seluruh soal.
Apa seluruh daerah siap?
Tahun ini seluruh instansi pusat dan 33 provinsi serta kota sudah kita wajibkan CAT karena infrastrukturnya sudah memadai. Sedangkan daerah kabupaten sedang dibuat check list mana-mana yang minim infrastrukturnya.
Untuk pembuatan daftar ini, KemenPAN-RB bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Badan Kepegawaian Negara (BKN). Nantinya Kemendikbud akan memetakan wilayah mana yang sekolahnya punya laboratorium komputer. Dengan adanya lab komputer akan membantu pemda dalam pengadaan seleksi CPNS. Pemda tidak perlu lagi membeli komputer karena di sekolah sudah ada. Dengan demikian jika tiap kabupaten ada sekolahnya yang dilengkapi lab komputer, otomatis seluruh kabupaten juga harus melaksanakan CAT.
Bagaimana jika ada daerah yang memang belum siap?
Namun ketentuan ini tidak pakem, karena kita harus mempertimbangkan wilayah-wilayah timur dan daerah tertinggal yang letak geografisnya berbeda-beda. Yang sulit dijangkau, kita masih berikan kelonggaran menggunakan LJK.
Tahun lalu saat CAT dilakukan instansi pusat, ada pelamar yang namanya dobel kelulusannya. Apakah tahun ini ada perbaikan mekanisme pendaftarannya pak?
Yang dobel-dobel itu memang jadi pertimbangan pemerintah juga. Itu sebabnya, tahun ini pendaftarannya kita gunakan sistim on line. Jadi sekarang kita arahkan pada pemanfaatan teknologi. Bagaimana sistimnya, sedangkan dirumuskan oleh BPPT. Nantinya setiap pelamar akan membuat dua opsi pilihan. Sistimnya mirip Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNM PTN). Jadi setiap pelamar hanya akan lolos di salah satu instansi saja karena disesuaikan dengan formasi yang ada.
Siapa yang akan menentukannya, ya Panselnas. Sistim ini akan lebih praktis dan terkendali karena menggunakan jalur satu pintu. Artinya Panselnas yang menentukan pelamar A (yang lulus) ditempatkan di instansi mana. Tidak seperti tahun lalu, pelamar yang diberikan keleluasaan untuk memilih instansi yang dia suka ketika namanya lulus di beberapa instansi. Padahal instansinya sama-sama membutuhkan.
Bagaimana dengan materi soalnya?
Materi soalnya tetap melibatkan Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri dan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Sedang kita pikirkan apakah akan diberlakukan sistim rayon atau afirmasi tetap ada seperti tahun lalu. Pada seleksi CPNS 2013, materi soalnya hanya disusun yang mudah, sedang, dan sulit tanpa melihat posisi daerah. Karena ternyata banyak yang tidak bisa menjawab soalnya, akhirnya kita berlakukan afirmasi. Nah tahun ini sedang dibahas bagaimana sistim paling tepat.
Kemungkinan masih ada kebijakan afirmasi?
Prinsipnya, pengalaman seleksi tahun lalu menjadi dasar perubahan kebijakan kita tahun ini. Kan tidak mungkin juga bila terus ada afirmasi sementara kita butuhkan peningkatan kualitas SDM. Itu sebabnya Konsorsium PTN tengah memetakan ini agar bisa ditentukan cara mana yang paling pas.
Namun kami juga mengimbau kepada masyarakat yang berniat ikut seleksi, sedari sekarang mulai belajar agar bisa menjawab soal dengan baik. ***
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadang BKN, Jangan Terbitkan NIP Honorer Siluman
Redaktur : Tim Redaksi