JAKARTA - Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Istibsjaroh mengatakan bahwa wacana tes keperawanan pada proses penerimaan siswa baru tidak akan memberikan manfaat pada pendidikan moral siswaPasalnya, kata Istibsaroh, yang terpenting adalah memberikan pendidikan moral kepada siswa agar menumbukan kesadaran diri sendiri.
"Solusinya bukan seperti itu tapi pemberian materi seperti pesantren kilat agar tumbuh kesadaran dari siswi," kata Istibsjaroh di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (29/9).
Menurut Istibsjaroh yang juga senator asal Jawa Timur (Jatim) itu, tes perawan dengan metode wawancara juga tidak efektif
BACA JUGA: Tangani Imigran Gelap, Imigrasi akan Lebih Tegas
Sebab, sudah dipastikan siswi-siswi yang diwawacarai tidak akan berkata jujur."Kalau tes wawancara orang mengaku pasti perawan semua
BACA JUGA: Rumah Detensi Imigrasi Overkapasitas
Apakah untuk calon suami, kalau gitu kan perlu juga tes jejaka," ucapnya.Ditegaskan pula, hasil survei di Jambi yang menyebut 62 persen siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak perawan lagi tidak dapat dijadikan dasar untuk mencetuskan tes keperwanan
BACA JUGA: Hari Sabarno Tersangka, Kubu Oentarto Gembira
Kalaupun Perdanya disetujui, Istibsaroh yakin aturan itu tidak akan berlaku efektif dan hanya menghabiskan dana dalam pembahasannya."Perda tidak bisa dijalankan dengan baikKalau Perda seperti itu hanya akan menghabiskan dana," ujarnya(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3.434 Imigran Gelap Banjiri Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi