Tes Urine Mendadak, Honorer-PNS Panik, Satu Sampel Berisi Air Putih

Selasa, 11 Oktober 2016 – 10:49 WIB
Pemkot Palembang mendadak melakukan tes urine para pegawainya, Senin (10/10). Foto: sumeks/jpg

jpnn.com - PALEMBANG - Pegawai negeri sipil (PNS) dan honorer di lingkungan Setda Kota Palembang, mendadak diminta berkumpul di ruang rapat Parameswara Pemkot Palembang. Tak disangka, ternyata pukul 14.00 WIB, kemarin (10/10), digelar tes urine. Sejumlah PNS dan honorer pun menjadi panik. 

Mereka kemudian diminta bergiliran memberikan sampel urine. Antrean pun memanjang untuk masuk ke WC khusus di lantai dua. Dijaga ketat oleh anggota Badan Narkotika Kota (BNK) Palembang dan Sat Pol-PP. Kendati demikian, petugas masih kecolongan. Ada satu sampel tanpa identitas, berisi air putih.

BACA JUGA: Pemkot Tegal Siapkan 77.167 KTP Khusus Anak

“Wah, ini kamu (petugasnya, red) sudah kecolongan, kenapa bisa putih itu air biasa,” ujar Ismail Ishak, Kepala Harian BNK Palembang, seperti diberitakan Radar Lampung (Jawa Pos Group) hari ini (11/10). 

Dia langsung memerintahkan kepada petugas BNK, untuk mengecek kembali sekaligus menyelidiki siapa oknum yang menyerahkan urine palsu tersebut.

BACA JUGA: Bus AKAP Bakal Pakai Tiket Online Lho

“Akan segera kami tes, pasti dapat orangnya,” tegasnya.  Selain urine palsu, ada pula seorang honorer yang tidak mau tes urine dengan alasan tak bisa kencing. “Biasanya kalau stres memang tak bisa keluar urine-nya. Tapi kami sarankan besok (hari ini, red) datang langsung untuk tes di kantor BNK,” tambah Ismail.

Kata Ismail, tes urine mendadak ini sudah berlangsung sejak empat tahun silam. Targetnya kali ini, menyasar 212 pegawai honorer alias non-PNS. Sisanya, PNS di lingkungan Setda Kota Palembang. Termasuk kabag, kasubag, staf ahli dan asisten pemerintahan. “Ada sekitar 400-an peserta,” imbuhnya.

BACA JUGA: Pemkab Kuningan Alokasikan Rp 2 Miliar untuk Bedah Rumah

Namun untuk pegawai yang sedang sakit, lanjut Ismail, bisa dilakukan tes urine di lain waktu. Untuk melakukan tes urine tersebut, pihaknya bekerjasama dengan BKD Kota Palembang, Inspektorat Kota Palembang, Polresta Palembang dan Polda Sumsel. “Bagi yang belum pernah ikut, bakal kita berikan surat panggilan untuk ikut,” sambungnya.

Untuk hasilnya, Ismail mengatakan bisa diketahui sekitar tiga hari kerja. Namun untuk beberapa kasus temuan seperti urine palsu (berisi air putih), bakal ada kajian dan penelitian lagi. “Untuk positif palsu ini, bisa saja dialami bagi mereka yang sering mengonsumsi obat batuk dalam waktu lama dan obat lainnya,” klaimnya.

Nah, seandainya nanti ada yang positif narkoba, hasilnya akan diserahkan ke Wali Kota Palembang, untuk tindak lanjutnya seperti apa. Ditambahkan Kompol Edi Suryanto dari Laboratorium Forensik Polri cabang Palembang, sampel urine yang diterima akan diuji di lab. “Kemungkinan baru keluar Rabu (besok, red). Nanti hasinya langsung kami serahkan ke pihak BNK,” jelasnya.

Di bagian lain, Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda dan Sekda Haerobin Mastofa, sesaat sebelumnya sudah mengimbau kepada seluruh pegawai Pemkot Palembang untuk mengikuti tes urine tersebut. Mereka pun sempat memantau langsung jalannya tes, sebelum kemudian melanjutkan ke agenda kerja lainnya. (chy/air/ce1/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hotel Tak Sesuai IMB, Siap-Siap Dibongkar Ya...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler