Tholut Incar Bandara dan Rumah Pejabat

Senin, 27 September 2010 – 08:22 WIB

JAKARTA - Tim pemburu Abu Tholut benar-benar berpacu dengan waktuHasil pemeriksaan sementara kelompok Medan yang digulung Densus 88 pekan lalu melaporkan bahwa regu Tholut tak hanya mencari dana

BACA JUGA: Janji Tak Akan Habisi Yusril

Mereka juga menargetkan objek vital seperti bandara, kilang dan depo bahan bakar minyak dan rumah dinas para pejabat.

Interogasi 13 tersangka sekarang dilakukan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Jawa Barat
Penyidik juga mempelajari dokumen, VCD, dan laptop yang juga ditemukan dalam penggeledahan di tiga lokasi penangkapan yakni Belawan, Tanjung Balai,dan Lampung

BACA JUGA: SBY Harus Evaluasi Sudi-Denny



"Mereka punya goal final untuk merebut kekuasaan, menyerang instalasi vital akan membuat kepanikan dan negara kacau," kata seorang penyidik pada Jawa Pos kemarin (26/09)
Dari laptop yang disita, penyidik file foto-foto sejumlah lokasi strategis

BACA JUGA: Peserta Seleksi Usulkan KY Punya Jubir

"Misalnya, rumah dinas dan kantor wali kota Tanjung Balai," tambahnya

Teroris diduga akan melakukan serangan sporadis di beberapa instalasi itu"Bandara diserang karena lokasi ini lebih menimbulkan efek teror dibandingkan stasiun atau terminal," katanyaPlot bandara sebenarnya sudah diendus Densus 88 sejak pengungkapan jaringan Syaifudin Zuhri (pengebom JW Marriott) pada 2009

Saat itu, Muhammad Syahrir (tewas ditembak) adalah seorang eks teknisi maskapai GarudaDia juga diduga sudah berupaya melakukan rekruitmen pada sejumlah orang yang bekerja di lingkup Bandara Soekarno HattaModus pembajakan pesawat juga pernah dilakukan kelompok Imron pada 1981.

Mereka membajak pesawat Garuda dan mendaratkannya di Woyla ThailandAksi itu dilumpuhkan  Kopassus pimpinan Sintong Panjaitan dalam sergapan tujuh menitRencana serangan terhadap depo BBM juga sudah berhasil diendus Densus 88 pada Oktober 2008saat itu, sekelompok teroris pimpinan Wahyu menyamar sebagai tukang jual air bersih

Mereka berencana meledakkan depo Plumpang, Jakarta UtaraNamun, aksi ini berhasil digagalkanNah, polisi menemukan keterkaitan antara kelompok Wahyu ini dengan regu Abu Tholut"Wahyu Plumpang adalah anak buah Tholut saat di Poso," jelasnya

Dikonfirmasi terpisah, Kabidpenum Mabes Polri Kombes Pol Marwoto Soeto mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi rencana pergerakan kelompok Abu Tholut ituMenurutnya, Mabes Polri telah memerintahkan kepada seluruh jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan di objek-objek vital setempat

"Kami sudah "membaca" ke arah sana," ucapnya perwira dengan tiga melati di pundak ituMenurutnya, dalam informasi yang telah dikumpulkan kepolisian, kelompok yang dipimpin Abu tholut ini kini memang menargetkan untuk menyerang objek-objek vitalMemang, lanjut Marwoto, jika negara dalam keadaan kisruh, teroris lebih leluasa untuk melancarkan aksinya

Nah, untuk itu, dia juga meminta masyarakat tidak panikNamun mantan Kapoltabes Samarinda ini mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengoptimalkan keamanan lingkungannya agar tidak mudah disusupi kelompok-kelompok sparatisSelain itu, Marwoto juga berpesan kepada pihak-pihak pengelola dan pemilik objek vital agar lebih waspada dengan gerakan-gerak kelompok teroris"Jangan meremehkan, mereka sangat berbahaya," imbuhnya

Di bagian lain, panglima TNI Jenderal Djoko Santoso memerintahkan anak buahnya untuk bersiap jika polisi meminta bantuan"Secara umum, pasukan khusus TNI selalu dalam kondisi siaga," kata Djoko di sela-sela lomba lari HUT TNI di silang Monas kemarin.  

Djoko mengaku belum menerima permintaan resmi dari kepolisian soal adanya joint stricking force (pasukan penyerang gabungan) yang melibatkan pasukan khusus TNI"Tapi, koordinasi selama ini terus berjalanTidak ada masalah," katanyaJumat lalu, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menjelaskan akan meminta bantuan pasukan khusus dari Kopassus, Denjaka dan Den Bravo TNI AU(rdl/kuh/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teroris Tenteng Senjata Masuk Kampung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler