Tiga Gereja Malaysia Dibom

Jumat, 08 Januari 2010 – 15:16 WIB
Lokasi salah satu gereja yang baru saja diserang bom di Kuala Lumpur. Foto: AP.
KUALA LUMPUR - Setidaknya tiga gereja dilaporkan telah diserang di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur, yang kebetulan bertepatan dengan jadwal sebuah aksi demonstrasi oleh beberapa organisasi Muslim di negeri ituSebagaimana diberitakan situs BBC, Jumat (8/1) siang WIB, kantor administrasi dari salah satu gereja itu diberitakan hancur akibat serangan bom molotov, sementara satu dari dua gereja lainnya dilaporkan mengalami rusak ringan.

Sebagai latar belakang, disebutkan bahwa beberapa kelompok Muslim merasa marah atas sebuah keputusan pengadilan yang memperbolehkan umat non-Muslim menggunakan kata-kata "Allah" untuk menyebut Tuhan (mereka)

BACA JUGA: Malaysia Segera Tindak Pencuri Mesin Pesawat Tempur

Oleh karena itu mereka (kelompok-kelompok tersebut) merencanakan aksi protes
Pemerintah sendiri, berdasarkan kesepakatan dengan Muslim Melayu, telah mengizinkan kelompok Muslim tersebut melakukan arak-arakan protes dari mesjid-mesjid menuju ke gereja-gereja, Jumat (8/1) ini.

Terhadap serangan atas gereja-geraja tersebut, PM Najib Razak menyampaikan keprihatinannya dan mengutuk peristiwa itu

BACA JUGA: Presiden Pecat Gubernur Bank Sentral

Ia antara lain menyebutkan bahwa "tindakan semacam itu akan dapat menghancurkan harmonisasi negeri kita"
"Pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi mencegah (terulangnya) tindakan tersebut," tegasnya.

Kontroversi bermula dari sebuah pelarangan terhadap suratkabar yang disebut-sebut berlatar belakang Katolik, The Herald, dalam menampilkan kata-kata "Allah" di penerbitannya

BACA JUGA: Minim Air, Delapan Detik Satu Anak Mati

Pelarangan yang sudah diberlakukan selama kurang lebih tiga tahun ini, nyatanya baru-baru ini lewat keputusan Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur, dicabut kembaliKeputusan yang kontan memancing protes dan rencana demonstrasi dari beberapa organisasi Muslim, khususnya dari garis keras.

Sementara, beberapa organisasi besar Muslim lainnya, termasuk partai politik Islam, PAS, setuju dan merasa tak ada masalah dengan keputusan pengadilan tersebutPetinggi parpol itu antara lain menyebutkan alasan bahwa agama-agama umat Nabi Ibrahim AS - temasuk Nasrani dan Yahudi - boleh saja menggunakan kata-kata "Allah"Ini berbeda dengan pendapat kelompok-kelompok yang keras, termasuk Gerakan Muda Muslim bernama Abim, yang berpandangan bahwa penggunaan kata-kata "Allah" oleh agama lain sebenarnya adalah salah satu upaya menjauhkan kaum Muslim dari Islam(ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mandelson: Posisi Brown Aman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler