jpnn.com, JAKARTA - Founder Concern Stategic Think Thank yang juga peneliti LIPI Hermawan Sulistyo mengatakan bahwa gubernur, dan mantan gubernur berpeluang dan layak masuk dalam list menteri pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua.
“Bukan hal baru presiden mengangkat menteri yang sebelumnya gubernur atau kepala daerah. Tapi pastinya presiden akan mempertimbangkan kecakapannya,” kata Hermawan dalam siaran tertulisnya, Minggu (1/9).
BACA JUGA: KPK Pastikan Capim 2019-2023 yang Satu Ini Melakukan Pelanggaran Berat
Dia mencontohkan pada masa orde baru, Presiden Soeharto pernah mengangkat sejumlah menteri yang sebelumnya menjabat sebagai gubernur. Pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengangkat Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto dan Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi menjadi Menteri Dalam Negeri.
BACA JUGA: Bobby Berharap Jokowi Pertahankan 3 Nama Ini
BACA JUGA: Diperiksa 9 Jam, Pakde Karwo Dicecar Penyidik KPK soal Bantuan ke Pemkab Tulungagung
Pria yang karib disapa Mas Kikiek ini menyebut ada beberapa tokoh yang layak diangkat menjadi menteri. Di antaranya mantan gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Muhammad Zainul Majdi yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (Nusa Tenggara Barat) dan Soekarwo atau dikenal dengan sebutan Pak Dhe Karwo (Jawa Timur).
Merujuk nama yang disebutkan Mas Kikiek, rupanya rekam jejak Syahrul Yasin Limpo (SYL) memang sarat dengan prestasi dan penghargaan. Pada 2017 misalnya, SYL dinobatkan sebagai Kepala Daerah Terinovatif dalam kategori ekonomi dan investasi. Dia dinilai sukses mengantar Sulsel sebagai salah satu provinsi dengan angka pendapatan perkapita tinggi, yakni di diatas Rp 58,6juta.
BACA JUGA: Penuhi Panggilan KPK, Pakde Karwo: Enggak Ada Persiapan
BACA JUGA: Faizal Assegaf Sebut Arya Sinulingga Pantas jadi Menteri
Mas Kikiek juga mencatat, di bawah kepemimpinan SYL, birokrasi di lingkungan Sulawesi Selatan, dikenal ramah dengan kalangan pengusaha, tidak terkecuali mereka yang baru mengurus perizinan di sana. Di bawah kepemimpinan SYL, pertumbuhan ekomoni Sulsel malaju kencang di level 7,46 persen, tertinggi nasional. Pendapatan masyarakat perkapita, apabila dibandingkan dengan 10 tahun lalu, yang ada di kisaran Rp 9 Juta, tahun 2017 Sulawesi Selatan sudah dapat menggenjot peningkatan pendapatan menjadi 58 Juta per orang.
Prestasi lain yang dicapai Sulsel di masa SYL adalah, provinsi ini sukses menjadi wilayah dengan koneksitas Nasional terbesar, baik udara maupun laut. Bandara di Sulsel adalah yang terbaik di Indonesia setelah Cengkareng dimana melayani lebih dari 274 penerbangan setiap harinya. Pelabuhan lautnya, juga bagus fasilitas dan layananannya.
Sementara itu untuk Pakde Karwo, sebagai gubernur Jawa Timur juga pernah memporoleh penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha selama tiga kali berturut-turut.
Sedangkan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, sedikit demi sedikit mengubah NTB ke arah lebih baik. Menurut penelitian ACI Lee Kwan Yew School of Publicity (Singapura), tingkat daya saing NTB naik drastis dari peringkat 26 pada 2015 menjadi 19 pada 2016. TGB juga sukses mengangkat NTB dari predikat sebagai provinsi tertinggal.
Data statistik menunjukkan, dalam jangka waktu 2014-2016, laju pertumbuhan ekonomi NTB berada di level 9,9 persen. Dengan prestasi itu, NTB mendapat predikat sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi terbaik, melampaui nasional yang hanya sebesar 4,9 persen. Angka pengangguran di NTB ditekan hingga 3,32 persen. Prestasinya itu membuat NTB sebagai provinsi ke-6 dengan angka pengangguran terendah.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Keluarkan Peringatan Buat Soekarwo
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh