Tiga Trafo PLN Terbakar Sekaligus

Sabtu, 28 Agustus 2010 – 00:40 WIB
Asap membumbung tinggi saat tiga Inter Bass Travo di Gardu Induk Pancalang di Kuningan, Jawa Barat, terbakar bersamaan. Foto : Radar Cirebon/JPNN

KUNINGAN - Ledakan keras terjadi pada Gardu Induk (GI) utama Listrik Inter Koneksi Jawa-Bali, di Desa/Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan, Jumat (27/8), pukul 11.00 WIBBersamaan dengan itu, api membakar tiga buah Inter Bass Travo (IBT) dalam komplek gardu listrik tersebut

BACA JUGA: Sejak 9 Juli, 6 Nelayan asal Langkat Ditahan Malaysia



Akibat kebakaran itu seluruh aliran listrik di Kabupaten Kuningan dimatikan total
Tapi satu jam kemudian, di beberapa wilayah kembali hidup

BACA JUGA: Konversi Mitan ke Batubara Dinilai Gagal

Kecuali di wilayah Kecamatan Pancalang dan sekitarnya tetap masih dalam kondisi mati.

Terbakarnya tiga trafo besar dalam posisi berdampingan tersebut terbilang hebat
Kobaran api semakin membesar dan asap tebal membumbung tinggi ke angkasa

BACA JUGA: Lebaran, Jam Gadang Dibuka untuk Umum

Beruntung, angin bertiup ke arah barat sehingga api tidak menjilat ke perangkat listrik lainnya

Saking hebatnya, beberapa mobil pemadam kebakaran yang datang secara bergantian untuk pemadaman terlihat kesulitanSemprotan air bukan malah membuat si jago merah menjinak, melainkan sebaliknyaApi semakin membesar, apalagi ketika minyak trafo juga ikut terbakar.

Beruntung juga, pada gardu utama tersebut terdapat sistem double sirkuitDi mana ketika terjadi kebakaran, tegangan listrik bisa dengan mudah dialihkan pada gardu lainDengan demikian, aliran listrik untuk masyarakat tetap tidak terganggu dan amanHanya saat terjadi kebakaran saja aliran listrik untuk sementara dimatikan guna menjaga munculnya hal buruk yang membahayakan.

Kebakaran tiga trafo membuat seluruh petugas PLN di GI Pancalang panikSatpam GI Pancalang bahkan mempersulit para pekerja pers untuk masuk ke dalam komplek garduTapi dengan siasat tertentu, mereka mampu lolos masuk lewat jalan tikusDi dalam komplek, tidak satu pun petugas GI Pancalang bisa diajak bicaraHampir semua membisuBeberapa anggota polisi juga tampak emosi karena tidak seorang pun petugas di gardu itu bisa dimintai keterangan mengenai insiden tersebut.

Di luar komplek, insiden kebakaran hebat itu menjadi tontonan masyarakatKarena tidak seorang pun warga, selain petugas pemadam kebakaran memasuki komplek tersebutDi depan komplek gardu, polisi sibuk melakukan pengamanan jalan rayaBahkan, jalan menuju komplek GI Pancalang terpaksa diblokir.

Petugas pengawas saluran udara tegangan ekstra tinggi GI Pancalang, Nana Supriatna, kepada Radar Cirebon (grup JPNN) di lokasi kebakaran, menyatakan, kebakaran itu tidak berdampak pada pemadaman listrikSebab, GI Pancalang menggunakan double sirkuit sehingga ketika ada kebakaran bisa dengan mudah tegangan dialihkan”Dampaknya paling harus ada perbaikan tiga trafo itu,” jelasnya.

Ditanya angka kerugian, Nana juga belum bisa memastikanIa hanya menyebut harga setiap trafo berkisar Rp3 miliar sampai Rp4 miliarJadi jika ada tiga trafo kerugian secara aktiva bisa mencapai Rp11 miliaran.

Diungkapkan Nana, kebakaran trafo ini untuk yang kedua kali setelah pertama terjadi tahun 2006Anehnya pada saat itu, tanggal kejadiannya sama dengan kebakaran GI TasikmalayaDi GI Pancalang terjadi tanggal 28 Desember 2006Selang setahun kembali terjadi kebakaran di GI Tasikmalaya tepat tanggal 28 Desember 2007“Tapi untuk tahun 2006 saja secara teknis tidak bisa diketahui penyebabnya, meskipun waktu itu ada penelitian dari Polri,” pungkas dia(tat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkot Manado Kebanjiran Honorer Dadakan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler