jpnn.com, JAKARTA - TikTok mengembangkan alat yang memungkinkan orang tua mencegah anak remaja mengakses konten tertentu.
Mewujudkan itu, TikTok berkonsultasi dengan organisasi pengasuhan anak, pemuda dan organisasi masyarakat sipil.
BACA JUGA: TikTok dan Perang Dagang Amerika-China
Melalui fitur tersebut, orang tua bisa mengunci anak remaja tidak bisa melihat konten dengan kata atau tanda pagar tertentu.
Bersamaan dengan itu, TikTok juga mengumumkan fitur baru untuk membantu pengguna membatasi jumlah waktu yang mereka habiskan di aplikasi.
BACA JUGA: Gegara Larang TikTok, Amerika Diejek China, Sangat Pedas!
Akun milik pengguna di bawah 18 tahun secara otomatis memiliki batas waktu satu jam per hari dan remaja harus memasukkan kode sandi untuk lanjut menggunakan aplikasi.
Jika remaja memilih untuk menghapus batas harian dan menggunakan TikTok selama lebih dari 100 menit per hari, aplikasi akan menampilkan peringatan yang meminta mereka menetapkan batas waktu.
BACA JUGA: Gegara Jargon TBL, Bondol JPG Makin Hit di TikTok
Sekarang, orang tua dapat menetapkan batas waktu penggunaan TikTok bagi anak remaja mereka.
TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan teknologi ByteDance, menghadapi pengawasan di seluruh dunia karena kedekatannya dengan pemerintah China dan menyangkut perlindungan data pengguna.
Aplikasi yang sangat populer di kalangan pengguna muda itu telah dilarang dari ponsel milik pemerintah di Amerika Serikat, Kanada, dan negara lain karena masalah keamanan.
Seperti aplikasi media sosial lainnya, TikTok juga menghadapi kritik karena tidak memberi perlindungan cukup bagi remaja dalam mencegah akses konten yang tidak pantas. (reuters/ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ABG Menghina Presiden Jokowi di TikTok, Minta Maaf, Lalu Dikenai Wajib Lapor
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha