jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) Irma Suryani Chaniago menilai diksi sontoloyo, genderuwo dan tabok yang digunakan Presiden Joko Widodo adalah bahasa rakyat. Jokowi, menurut Irma, selalu menyesuaikan isi pidato dengan audiensnya.
"Ketika Pak Jokowi mengklarifikasi beberapa masalah, ada saja tanggapan miring, misalnya bahasa genderuwo, sontoloyo, tabok. Saya kira diksi yang digunakan Pak Presiden itu bahasa rakyat, kerakyatan, bicara dengan rakyat," kata dia di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Senin (26/11).
BACA JUGA: Jokowi Jadikan Kemenangan Trump dan Brexit Pelajaran
Irma melanjutkan, Jokowi langsung mengklarifikasi kalimat-kalimat tersebut dengan safari ke Lampung dan Sumatera Selatan. Dalam safari itu, kata politikus NasDem ini, presiden juga ingin menyapa masyarakat.
"Juga menyampaikan klarifikasi-klarifikasi terkait berita hoaks, fitnah dan SARA yang selama empat tahun ini menimpa beliau," kata dia.
BACA JUGA: Kubu Jokowi Beberkan Bukti Prabowo Cs Biangnya Kompor
Mengenai diksi yang digunakan Jokowi, menurut Irma, presiden paham betul bagaimana bicara dengan berbagai kalangan, mulai dari buruh sampai akademisi.
"Bicara dengan rakyat harus dengan bahasa rakyat. Enggak perlu pakai diksi-diksi yang mengkluster-klusterkan rakyat, mengelas-kelaskan rakyat," kata dia. (tan/jpnn)
BACA JUGA: Kompor Paling Besar Ada di Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto Minta Kader PDIP Dekati Nahdiyin & Warga Muhammadiyah
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga