Australia adalah satu-satunya negara Barat yang tak memiliki program luar angkasa, tetapi sekelompok mahasiswa dari Universitas Melbourne berharap untuk membantu mengubah hal itu.
Para mahasiswa ini sedang membangun satelit mereka sendiri dari nol dengan harapan mereka akhirnya akan meluncurkan industri luar angkasa lokal.
BACA JUGA: Targetkan Anak-Anak, ISIS Luncurkan Aplikasi Ponsel Bergambar Tank dan Roket
Direktur Program Antariksa Melbourne di universitas ini, Troy McCann, mengatakan, lebih dari 200 siswa terlibat dalam upaya untuk merancang dan membuat satelit tersebut.
"Sungguh fantastis untuk bisa membangun sesuatu dengan tim yang luar biasa, ini mudah-mudahan akan benar-benar mengubah negara ini," harapnya.
BACA JUGA: Ibu Ini Dekati PM Australia yang Sedang Kampanye, Keluhkan Biaya Sekolah
Satelit ini akan berbentuk kubus, dan sedikit lebih besar dari secangkir kopi.
Tapi para desainernya mengatakan, sistem komunikasi yang dirancang untuk satelit ini mampu mengirimkan data lebih banyak dari satelit lain, karena satelit ini memiliki antena tiup pertama di dunia.
BACA JUGA: Nama PM Australia Malcolm Turnbull Terdaftar dalam Panama Papers
"Itu akan dikemas seperti parasut akan masuk ke dalam satelit kecil ini dan penuh asam khusus yang pada dasarnya mengembang di luar angkasa," jelas Troy.
Ia menerangkan, "Jadi ketika itu berada dalam ruang hampa, benda itu akan mengembang, menciptakan reflektor pembesar yang sangat besar, dan kami akan mendapatkan kecepatan transfer data yang sangat tinggi."
Satelit berbentuk kubus atau "cubesat" ini berada pada tahap pembuktian konsep, tapi jika berhasil, bisa berpotensi digunakan untuk pertanian atau pemantauan cuaca, atau bahkan sebagai teleskop.
Satelit kecil ini perlu diluncurkan ke luar angkasa dalam sebuah roket yang disediakan oleh badan antariksa asing.
Troy mengatakan, jika para mahasiswa mampu meluncurkan beberapa satelit melalui sebuah badan antariksa, mereka bisa digunakan untuk membentuk jaringan komunikasi yang kuat.
"Kami ingin meluncurkan satelit kecil ini dalam jumlah banyak untuk harga yang sangat murah, dan mereka bisa melakukan interkoneksi, komunikasi otonom antara satu sama lain ... dan itu bisa melakukan hal-hal yang benar-benar menakjubkan," utaranya.
Harapan bagi industri luar angkasa Australia
Satelit sangat penting untuk segalanya mulai dari GPS, televisi, dan untuk pertahanan.
Tapi Australia hanya memiliki satu satelit milik publik, melalui jaringan NBN Co, dan hanya segelintir yang pernah dibuat secara lokal.
Pengacara asal Melbourne, Richard Tonkin, menjadi bagian dari tim mahasiswa yang membangun satelit pertama Australia, yakni ‘Australis Oscar 5’, pada tahun 1966.
Satelit itu dikirim ke Amerika Serikat dan diluncurkan oleh NASA pada tahun 1970, membuatnya sebagai satelit Australia kedua di luar angkasa.
Richard begitu senang melihat mahasiswa saat ini mengembangkan satelit berdasar karyanya dulu.
"Saya pikir ini indah. Satelit kami dibangun pada pertengahan 1960-an, dan diluncurkan pada tahun 1970, dan belum ada kemajuan dalam pengembangan luar angkasa Australia sejak saat itu," ceritanya.
Ia mengatakan, Australia telah melewatkan kesempatan besar.
"Dari sudut pandang satelit dan semua manfaat yang mereka bisa berikan bagi masyarakat dan umat manusia pada umumnya, kami tak melakukan apa-apa," sesalnya.
Ia menerangkan, "Kami mungkin satu-satunya, negara industri Barat yang tak memiliki program luar angkasa."
Insinyur Katie McClelland bekerja pada sistem listrik satelit.
"Saya pikir masyarakat benar-benar berpikir bahwa itu cukup mengagumkan, terutama mahasiswa lain, Anda mengatakan bahwa Anda membantu membangun satelit dan mereka sedikit marah karena mereka belum menemukan sebelumnya," jelasnya.
Katie mengungkapkan, "Menurut saya, benar-benar menarik bahwa kami bisa membangun sesuatu dan memasukkannya ke luar angkasa. Saya pikir itu cukup penting karena Australia belum benar-benar memiliki industri luar angkasa di masa lalu."
Para mahasiswa berharap satelit ini akan diluncurkan pada tahun 2018.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Budaya Kopi Australia Mulai Menarik Perhatian Warga New York