jpnn.com, MATARAM - Tim penasihat hukum (PH) Baiq Nuril berusaha mencari bukti baru untuk melakukan peninjauan kembali (PK) atas putusan MA yang menyatakan dia bersalah dan dihukum enam bulan penjara, denda Rp 500 juta.
Joko Jumadi, tim penasihat hukum Nuril mengatakan, pihaknya yakin bisa mendapatkan bukti baru. ”Yakin bisa dapat. Ada beberapa teman Nuril yang belum didalami mengenai proses penyebaran rekaman itu,” kata Joko.
BACA JUGA: Baiq Nuril Segera Dijebloskan ke Penjara
Langkah PK, kata Joko, akan dimatangkan tim penasihat hukum setelah mendapatkan salinan putusan. ”Tapi, kita lihat dulu salinan putusan, apa saja pertimbangan hakim atas putusan bersalah terhadap Baiq Nuril,” ujar dia.
Menurut Joko, fakta persidangan ketika perkara bergulir di Pengadilan Negeri Mataram, sudah sangat jelas menyatakan Baiq Nuril bukan orang yang mentransmisikan rekaman.
BACA JUGA: Kenal Baiq Nuril? Tolong Sampaikan Pesan Hotman Paris Ini
Terungkap bahwa rekan Baiq Nuril, yakni Imam Mudawim, yang berperan memindahkan rekaman dari handphone ke laptopnya.
BACA JUGA: Tanggapan Kominfo kasus Baiq Nuril, Menarik nih
BACA JUGA: Sore Itu, 6 Tahun Silam, Baiq Nuril Ditelepon Muslim
Dari Imam itulah, rekaman percakapan asusila yang dilakukan H Muslim, kepala SMAN 7 Mataram menyebar.
”Kalau karena persoalan (transmisi rekaman) itu, yang lebih pantas jadi tersangka, ya, Imam itu. Karena dia yang menyebarkan. Dan, itu ada di fakta persidangan,” beber Joko.(dit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanggapan Kominfo kasus Baiq Nuril, Menarik nih
Redaktur & Reporter : Soetomo