Tim Satgas Karhutla Pelalawan Berjibaku Padamkan Api di 12 Titik Panas

Senin, 11 Maret 2019 – 20:12 WIB
Pemadaman karhutla via udara. Foto: sumeks.co.id

jpnn.com, PELALAWAN - Tim gabungan satuan petugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Pelalawan masih berjibaku melakukan pemadaman api yang membakar sejumlah lahan di tiga kecamatan yakni Teluk Meranti, Kuala Kampar dan Kerumutan.

Pasalnya, Satelit Terra dan Aqua telah menemukan sebanyak 12 titik panas (hot spot) conviden di atas 70 persen kembali terpantau di wilayah hukum Kabupaten Pelalawan, Minggu (10/3).

BACA JUGA: Kisah Perjuangan Manggala Agni 3 : Kumandangkan Adzan Saat Dikepung Api

"Titik hotspot tersebut tersebar di beberapa lokasi yakni Desa Pangkalan Terap Kecamatan Teluk Meranti, Desa Segamai Kecamatan Kuala Kampar dan Dusun Kopau Kelurahan Kerumutan Kecamatan Kerumutan. Hanya saja, kami belum dapat memastikan hotspot yang terjadi di Kecamatan Kuala Kampar dan Kerumutan.

"Pasalnya, saat ini tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan masih berada dalam perjalanan untuk melakukan pengecekan ke lapangan," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Hadi Penandio kepada Riau Pos (Jawa Pos Group), Minggu (10/3).

BACA JUGA: Menjaga Benteng Terakhir Jilatan Kepala Api

Hadi Penandio mengatakan, bahwa saat ini dirinya bersama Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan dan 220 petugas gabungan dari BPBD, Disbun, Damkar, TNI, Polri, Manggala Agni dan pihak swasta, tengah fokus melakukan upaya proses isolasi penyebaran api dan pendinginan di Desa Pangkalan Terap kecamatan Teluk Meranti.

Di mana di lokasi ini, api telah membakar lahan milik masyarakat dan perusahaan yakni PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS) seluas 12 hektar.

BACA JUGA: Kisah Perjuangan Manggala Agni I: Tak Lelah Mendinginkan Bara Api di Bawah Kaki

"Dan alhamdulillah, berkat kerja keras tim gabungan di lapangan melakukan upaya pemadaman darat maupun pemadaman udara yakni water booming, maka saat ini titik api di Desa Pangkalan Terap telah berhasil dipadamkan. Namun demikian, tim gabungan masih tetap siaga dilapangan.”

“Pasalnya, Karhutla yang terjadi di Desa Pangkalan Terap ini merupakan lahan gambut yang cukup dalam. Sehingga kita masih terus waspada agar jangan sampai titik api yang telah berhasil dipadamkan dan berubah menjadi titik asap ini, kembali menjadi titik api," paparnya.

Diungkapkan mantan Kabag Tapem Setdakab Pelalawan ini, bahwa dampak terjadinya karhutla tersebut telah menyebabkan munculnya kabut asap tipis atau udara kabur sejak hampir sepekan terakhir. Namun demikian, kabut asap ini masih belum mempengaruhi Indeks Standart Pencemaran Udara (ISPU) Kabupaten Pelalawan yang saat ini masih masuk dalam kategori baik.

"Memang hampir sepekan terakhir ini, kabut asap mulai terlihat muncul khususnya di Kecamatan Pangkalan Kerinci pada pagi hari. Untuk itu, kita akan terus berupaya dengan maksimal agar kejadian karhutla di Pelalawan ini dapat dilakukan pemadaman total agar tidak meluas sehingga tidak berdampak menyebabkan terjadinya kabut asap yang mengganggu kesehatan masyarakat," bebernya.

Lanjut mantan Asisten Administrasi Bidang Pemerintahan Setdakab Pelalawan ini, bahwa sejak awal Februari lalu, setidaknya telah terjadi Karhutla di tiga kecamatan yang telah membakar puluhan hektar lahan di tiga kecamatan. Yakni di Desa Teluk Dalam kecamatan Kuala Kampar, Desa Labuhan Bilik dan Desa Pangkalan Terap Kecamatan Teluk Meranti dan Desa Kuala Terusan Kecamatan Pangkalan Kerinci.

"Jadi, setidak sudah ada sekitar 30 hektar lebih luas lahan terbakar akibat karhutla di Kabupaten Pelalawan sejak awal Februari lalu. Dan alhamdulillah, saat ini titik api masih belum padam secara keseluruhan. Namun demikian, kami bersama tim gabungan Satgas karhutla Kabupaten Pelalawan, Manggala Agni dan Pemprov Riau akan terus siaga di lapangan untuk melakukan upaya antisipasi penanggulangan karhutla ini, sehingga api tidak meluas," ujarnya.(amn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Didesak Eksekusi Putusan Hukum Terhadap 11 Perusahaan Pembakar Lahan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler