jpnn.com - JAKARTA - Asisten Pelatih Timnas AMIN menyarankan Presiden Jokowi datang ke program Desak Anies agar melihat langsung bahwa serangan personal adalah hal yang biasa dalam berdebat dan berdemokrasi di Indonesia.
Menurut Jazilul Indonesia merupakan negara yang demokratis, bebas menyampaikan apa pun sebatas tak melanggar hukum.
BACA JUGA: Acara âDesak Aniesâ Kerap Dilarang, Timnas AMIN: yang Datang Tetap Antusias
Jazilul mengatakan calon presiden bernomor urut 1 Anies Baswedan sudah biasa mendapat serangan-serangan personal selama berkampanye.
"Pemimpin di Indonesia itu pemimpin di negara demokratis, semua boleh disampaikan, jadi jangan baper (bawa perasaan)," kata Jazilul.
BACA JUGA: Jokowi Anggap Debat Ketiga Capres Serang Personal, Anies: Presiden kok Komentar Soal Debat
Wakil Ketum PKB mengatakan hal itu untuk menanggapi pernyataan Jokowi yang menilai bahwa Debat Ketiga Capres Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (7/1) diwarnai serangan personal dan minim membahas visi dan misi antarkandidat.
Jazilul menilai tidak ada istilah personal dalam debat tersebut.
BACA JUGA: Bagi-bagi Bansos di Samping Spanduk Prabowo-Gibran jadi Bukti Jokowi Tidak Netral
Dia menggarisbawahi lagi bahwa di negara demokrasi seperti Indonesia, semua hal terbuka untuk dibicarakan.
"Bagi Pak Anies, serangan personal, apalagi berdiskusi terbuka, itu biasa di program Desak Anies. Mungkin Pak Jokowi perlu datang ke Desak Anies sekali-kali, itu kan terbuka," katanya.
Desak Anies merupakan salah satu program atau metode Anies dalam berkampanye di Pilpres 2024.
Pada kegiatan tersebut, Anies bertemu dengan masyarakat untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang disampaikan secara langsung kepadanya. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebih Baik Jokowi Mundur dari Kursi Kepresidenan daripada Jadi Jurkam Prabowo-Gibran
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan