Timses Bupati Dituding Kuasai Proyek

Selasa, 24 Agustus 2010 – 08:14 WIB

TENGGARONG – Tim sukses Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim, Rita Widyasari saat kampanye pemilukada, disebut-sebut telah menguasai sejumlah proyek "basah", terutama proyek-proyek di dinas pekerjaan umum (PU)Para kontraktor pun mulai resah

BACA JUGA: Hotman sebut Gugatan Mbak Tutut Kosong

Tim pemenangan putri mantan bupati Kukar Syaukani HR itu kerap disebut TIm 11.

Wakil Bendahara Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional (Gapeknas) Kukar Suharto mengatakan, saat ini banyak kontraktor yang mengeluhkan kondisi ini
"Saya tak bisa sebut berapa jumlahnya, karena ada yang diuntungkan dengan Tim 11 tapi ada juga yang tidak diuntungkan

BACA JUGA: Pasien RSCM Mengemis di Monas

Yang tidak diuntungkan ini jumlahnya lebih banyak, kemudian mengeluh,” ujar Suharto, kemarin
Selain karena Tim 11, persaingan untuk mendapatkan proyek semakin makin tak sehat, karena titipan anggota DPRD dan pejabat pun disebut-sebut juga ada

BACA JUGA: Heboh, Batu Ajaib Penyembuh asal Kalteng



Tim 11 adalah tim pemenangan Rita Widyasari saat kampanyeTim ini terdiri dari pentolan tim sukses Gerbang Raja, di antaranya, anggota DPRD Kaltim Syarkawi V Zahri, anggota DPRD Kukar Khairuddin, pengurus KNPI Kukar Junaidi, mantan anggota DPRD Kukar Dedi Sudarya, dan Abrianto AminMenurut Suharto, dalam kasus di Dinas PU ini, ada oknum Tim 11 yang kemudian menyortir penawaran yang masuk ke Dinas PU, dan bisa juga merekomendasikan kontraktor tertentu untuk memenangkan lelang.

“Dulu, kalau bersaing secara sehat saja, proses lelang bisa dimenangkan secara fair (adil, red.)Sekarang, karena ada tim 11, selesai bagi kontraktor (semua diatur, Red.),” katanya.

Dia menyebutkan, sekitar 80 persen proyek di bagian bina marga didominasi Tim 11"Di Bina Marga, katanya, 80 persen proyek bermasalah, selain didominasi Tim 11, juga banyak titipan dari pejabat dan anggota DPRD."

Dia memberi contoh, banyaknya lelang yang dimenangkan kontraktor dengan urutan rendahProyek perbaikan Jalan Awang Long misalnya, dimenangkan kontraktor yang aritmatiknya rangking 13, proyek jalan Rapak Lambur dimenangkan kontraktor rangking 5, proyek Jalan Gunung Belah dimenangkan kontraktor rangking 7, dan perbaikan Jalan Jongkang dimenangkan kontraktor rangking 13.

Suharto menjelaskan, sebenarnya keterlibatan Tim 11, atau pun titipan dari pejabat dan anggota DPRD, sudah menjadi rahasia umum di kalangan kontraktorDia berencana bertemu dengan Dinas PU untuk membahas keluhan para kontraktor iniGapeknas berharap lelang itu dilakukan fair"Tujuan kami membeber fakta ini, supaya proses lelang berlangsung adil saja,” tutupnya.

Plt Kadis PU Didi Ramyadi membantah adanya tudingan ituDia mengatakan, tuduhan itu terlalu berlebihan“Kalau Tim 11 dituding mengatur, saya kira itu terlalu tendensiusLelang di Dinas PU sudah dilakukan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku, yakni, Keppres 80 tahun 2003,” ujarnya.

Dijelaskannya, pemenang proyek apakah itu urutan rendah atau tinggi dalam aritmatik, telah melewati telaahan dan analisa tim panitia lelang“Bisa saja aritmatiknya urutan 5 besar, namun ketika dicek kelengkapan administrasi dan kemampuan kontraktornya, ternyata tidak sesuai, maka bisa digugurkan, dan kontraktor yang sesuai bisa dimenangkanIni adalah kewenangan panitia lelang,” katanya.

Dijelaskan Didi, saat ini Dinas PU tak hanya melihat nilai aritmatik saja, tapi lebih pada kualifikasi dan kualitas kontraktor“Aritmatik itu nilai terendah yang ditawarkanSementara proses penilaian lelang ‘kan setelah itu ada proses administrasiDi fase ini memang banyak yang gugur meski nilai aritmatiknya masuk urutan tinggiIni yang harus dipahami, proyek tak lagi hanya dilihat dari penawaran terendah saja, tapi pada kualifikasi kontraktor dan kompetensinya,” jelasnya

Terpisah, Anggota Tim 11 Junaidi mengakui, saat ini nama tim pemenangan Rita Widyasari memang menjadi buah bibirTak hanya dalam isu monopoli proyek di Dinas PU, tapi juga proyek di instansi lainMenurut Junaidi, kabar tak sedap ini tak hanya membuat anggota Tim 11 merasa tercoreng, tapi kabarnya sudah sampai juga ke Bupati Kukar dan membuat “panas” telinga Rita Widyasari.

“Isu ini memang santer berhembus di Kukar, bahkan jadi pembicaraan hangat dari mulut ke mulut bahwa ada anggota Tim 11 yang mengatur proyekYang paling banyak disebut adalah Khairuddin dan sayaIni sempat membuat kami marahTidak benar ituSaya tegaskan dan klarifikasi, tak ada anggota Tim 11 yang terlibat dalam hal ini,” ujar Junaidi, yang juga Humas Gerbang Raja saat dikonfirmasi, kemarin.

Dia mengakui, ada beberapa instansi di Pemkab Kukar yang sampai mengklarifikasi dengan menelepon anggota Tim 11, karena ada kontraktor yang mengaku dibekingi Tim 11.  “Beberapa instansi menelepon langsung ke saya atau Khairuddin, mereka bertanya benarkah kontraktor tertentu adalah suruhan atau rekomendasi dari Tim 11Saya jawab itu tak benarTim 11 tak pernah merekomendasikan kontraktor tertentu untuk menang proyekKami Tim 11 jadi tidak enak sama bupati karena adanya isu ini,” tegasnya

Ditegaskan, belum ada anggota Tim 11 yang banting setir menjadi kontraktorDia meminta agar disebut saja nama anggota Tim 11 yang dituduh terlibat mengatur proyek, agar pihaknya bisa menegur langsung(che/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Bandung Daging Sapi Tembus Rp 90 ribu/kg


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler